Hati adalah penggerak kita dalam bertindak. Amal perbuatan yang kita lakukan akan sangat bergantung pada niat yang merupakan ekspresi dari hati. Keimanan kita juga berada di hati. Tanpa iman, hati akan rusak. Oleh sebab itu untuk mempertahankan iman kita, kita harus bisa membuat hati tetap sehat. Berikut ini sebab-sebab yang dapat meracuni hati:
Berbicara hal yang tidak bermanfaat dan merugi
Apa yang keluar dari lisan kita adalah apa yang ada pada hati. Beberapa riwayat sering kali memperingatkan kita akan bahaya dari lisan serta dampaknya untuk kehidupan yang akan datang.
Dari lisan, kekacauan akan tersebar. Pertengkaran, perpecahan, permusuhan, pengkhianatan hingga terputusnya persaudaraan bisa berasal dari kerja lisan.
Baca Juga: Tanda-Tanda Hati yang Sehat
Sebab-Sebab yang Dapat Meracuni Hati
Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah bersabdah, “Iman seorang hamba tidak akan lurus sebelum hatinya lurus, dan hatinya tidak akan lurus sebelum lisannya lurus.”
Maka muara akhir dari kerja lisan adalah iman. Kebersihan hati menjadi syarat kekuatan iman. Apalagi dengan berkembangnya teknologi dan kemudahan informasi saat ini, lisan menjadi taruhan.
Jika awal kemudahan untuk mendapatkan informasi adalah memberi kebaikan pada manusia, maka dengan lisan yang tidak tersaring kemudahan itu terasa semu. Ia telah berubah menjadi sumber kepayahan dan kesulitan.
Tidak menjaga pandangan
Semakin sering kita melihat suatu objek dengan mata kita maka kita akan semakin meyakini bahwa apa yang kita lihat adalah suatu yang wajar atau bahkan sebuah kebenaran. Inilah yang mengantarkan hati kita menjadi rusak dan berpenyakit.
Jika awalnya kita menolak dan merasa jijik dengan orang-orang yang bermesraan di depan umum, semakin kita melihatnya maka semakin terlihat wajar. Dari kewajaran ini akan menggeser nilai kebenaran dari diri kita.
Kebenaran bukan lagi bersumber dari nilai agama namun berasal dari kebiasaan. Maka sering kali kita mendengar orang mengatakan “itu sudah biasa” padahal suatu yang biasa belum tentu benar. Jika sudah seperti ini maka dukungan untuk memperbaikinya semakin sulit dilakukan.
Makan berlebihan
Makan yang terlalu banyak akan membuat kita menjadi terlalu kenyang hingga mengakibatkan kemalasan. Dan kemalasan yang paling parah adalah malas dalam beribadah.
Orang yang terlalu kenyang cenderung mengisi waktunya untuk tidur hingga ia lupa dengan waktu terbatas yang harus ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Jika seseorang telah malas beribadah, maka hatinya akan kering bahkan beracun.
Ibrahim bin Adam berkata, “Barangsiapa mengatur perutnya, berarti ia mengatur agamanya. Barangsiapa menguasai rasa lapar, berarti ia menguasai akhlak baik. Sungguh kemaksiatan kepada Allah jauh dari orang lapar dan dekat dengan orang kenyang.
Bergaul secara berlebihan
Pergaulan juga berpengaruh dengan kesehatan hati kita. Lisan, tindakan bahkan hati kita ditentukan dengan lingkungan pergaulan kita. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang lisan dan tindakannya tidak memberikan keuntungan dunia maupun akhirat maka kita perlu memberi sinyal pada diri kita untuk waspada.
Betapa banyak orang yang berubah cara berpikir dan tindakannya setelah bergaul dengan orang tertentu.
Sahabat Muslim, sudahkah kita menjauhi sebab-sebab di atas. Semoga kita menjadi bagian orang-orang yang selalu membersihkan hati. [Ln]