Chanelmuslim.com – Pada tahun 6 Hijriah, Rasulullah saw. bersama para sahabat, termasuk Salamah bin Akwa, berangkat dari Madinah untuk berziarah ke Ka’bah, namun dihalangi oleh orang- orang Quraisy. Rasulullah mengutus Utsman bin Affan untuk menyampaikan kepada mereka bahwa tujuan kunjungannya hanyalah untuk berziarah, bukan untuk berperang.
Ketika kaum muslimin sedang menunggu kembalinya Utsman, tersiar berita bahwa ia telah dibunuh oleh orang-orang Quraisy. Maka, Rasulullah duduk di bawah sebuah pohon yang rindang menerima sumpah setia sehidup-semati dari para sahabat, seorang demi seorang.
Baca Juga: Salamah bin Akwa Dermawan dan Shalih
Salamah bin Akwa Pahlawan Pasukan Infanteri
Salamah menceritakan, “Aku bersumpah setia membela Rasulullah sampai titik darah penghabisan di bawah pohon, lalu aku beranjak dari tempat itu. Ketika orang-orang yang berbaiat tinggal sedikit, Rasulullah bersabda, ‘Hai Salamah, mengapa kamu tidak berbaiat?”
Aku menjawab, “Sudah, ya Rasul.”
Rasul bersabda, “Lagi.” Maka aku berbaiat lagi.
la benar-benar telah melaksanakan janjinya dengan baik. Bahkan, ia telah melaksanakannya sebelum ia berbaiat. la telah setia dan bertekad mati demi Islam sejak mengatakan, “La ilaha illallah, Muhammadar- rasulullah. ”
la berkata, “Aku berperang bersama Rasulullah sebanyak tujuh kali dan bersama Zaid bin Haritsah sebanyak sembilan kali. ”
Salamah terkenal sebagai pahlawan pasukan infanteri. la juga jago memanah dan melempar tombak. Taktik perang yang dijalankannya serupa dengan perang gerilya yang kita jumpai di masa modern ini. Jika musuh datang menyerang, ia menghindar. Tetapi jika musuh bergerak mundur atau sedang istirahat, ia melakukan penyerangan.
Dengan siasat seperti ini, seorang diri, ia mampu menghalau tentara yang menyerang perbatasan kota Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishaih al-Fizari dalam satu pertempuran yang dikenal dengan pertempuran Dzi-Qarad.
la berangkat membuntuti mereka seorang diri, lalu memerangi dan menghalau mereka dari Madinah, hingga akhirnya Nabi datang membawa bala bantuan yang cukup, yang terdiri dari para sahabat.
Pada hari itulah Rasulullah menyatakan kepada para sahabat, “Pasukan infanteri adalah Salamah bin Akwa’.”
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom