SAYYIDAH Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menyukai doa orang yang ringkas. Dan meninggalkan yang selain itu.” (HR. Abu Dawud)
Doa yang ringkas, yaitu rangkaian doa yang terdiri dari kalimat dan kata-kata yang sedikit, tetapi mengandung banyak makna dan menyeluruh.
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai doa-doa yang ringkas karena ia lebih mudah dibaca serta sudah mencakup banyak permintaan kepada Allah Ta’ala tanpa harus menyebutkan satu persatu permintaan secara spesifik.
Itulah makanya, terdapat hadis yang menyebutkan bahwa doa yang paling sering beliau baca adalah doa ‘sapu jagat’.
Baca Juga: Doa Perlindungan untuk Anak Kecil
Rasulullah Senang Berdoa dengan Doa yang Ringkas
Sebab, doa ini amat ringkas namun padat isinya. Karena di dalamnya sudah mencakup segala urusan dunia dan akhirat. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ‘Allaahumma aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar’.” (Muttafaq Alaih)
Dan dalam riwayat muslim ditambahkan, “Anas sendiri jika hendak berdoa dengan suatu doa, dia berdoa dengan doa ini.”
Sebernarnya, bisa saja Nabi berdoa dengan doa yang panjang, sebagaimana yang terdapat dalam sebagian hadis tentang doa-doa beliau.
Akan tetapi yang paling beliau sukai adalah membaca doa yang ringkas tapi padat. Karena sebagi teladan umatnya, beliau tidak ingin menyulitkan mereka dengan doa-doa yang panjang.
Beliau ingin memudahkan umatnya, terutama bagi yang lemah hafalannya, agar sekiranya tidak sanggup membaca atau menghafal doa yang paling panjang, cukuplah bagi mereka untuk membaca doa ini atau doa-doa lain yang pendek dan ringkas tetapi mencakup banyak kebaikan di dalamnya.
Dan, memang kebanyakan doa-doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa yang ringkas. Misalnya, doa beliau yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut,
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca, ‘Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon petunjuk kepada-Mu, juga ketakwaan, iffah, dan kecukupan’.” (HR. Muslim)
Iffah, artinya yaitu menahan. Sedangkan maksudnya ialah sifat menahan diri dari perbuatan doa da maksiat.
Kata iffah biasa dipakai untuk menyebut sifat seseorang yang pandai menjaga kehormatan dirinya.
Dan yang dimaksud “kecukupan” yaitu merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki sehingga tidak perlu lagi meminta-minta kepada orang lain.
Kecukupan di sini, lebih berkonotasi kepada masalah harta da berkaitan sangat erat dengan iffah.
Jika seseorang merasa cukup dengan harta yang dimilikinya, meskipun sedikit, lalu dia tidak mau meminta-minta belas kasihan kepada orang lain, maka orang tersebut telah menjaga kehormatan dirinya.
Doa ini cukup ringkas karena mencakup urusan dunia dan akhirat. Di dalamnya hanya terdapat empat permintaan kepada Allah, yaitu; petunjuk, takwa. Iffah, dan kecukupan.
Petunjuk dan takwa cenderung berkaitan dengan masalah akhirat. Sedangkan iffah dan kecukupan lebih dekat dengan urusan duniawi. Dan, Nabi senang serta bisa membaca doa-doa yang ringakas tapi padat seperti ini.
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zilfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)
[Ln]