?
chanelmuslim.com – Ketika bulan Ramadan telah memasuki sepuluh hari yang terakhir, Rasulullah Saw. biasanya menyuruh para sahabatnya agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar. Hal ini dilakukan beliau karena keutamaan malam kemulian yang besar sekali.
Aisyah ra. berkata, “Rasulullah shalallahu Alaihi wa Sallam biasa beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Dan beliau bersabda, “carilah lailatul qadae dengan sungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (Muttafaq Alaih)
Sabda beliau tersebut tentunya ditujukan pada para sahabatnya ketika itu, juga pada kaum muslimin semuanya. Dan dimulainya sepuluh hari yang terakhir adalah pada hari ke dua puluh satu, dan berakhir dengan habisnya bulan Ramadan.
Dalam hadits lainnya disebutkan secara khusus mengenai waktunya lailatul qadar. Masih dari Aisyah ra. disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Carilah lailatul qadar dengan sungguh-sungguh pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadan.” (HR. Al-Bukhari)
Malam ganjil adalah malam-malam yang ke 21, 23, 25, 27 dan 29. Sedangkan menurut riwayat Ibnu Umar ra. disebutkan lebih spesifik lagi pada sabda Nabi dalam hal ini.
“Barang siapa yang ingin mencari (lailatul qadar), maka hendaknya ia mencari pada malam kedua puluh tujuh, ” (HR. Ahmad dengan sanad sahih)
Namun demikian terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang kapan waktu lailatul qadar ini. Dalam Fathh Al-Bari, Ibnu Hajar menyebutkan lebih dari 40 pendapat dalam masalah ini, dan diantaranya ada pendapat yang diulang. Dan diantara pendapat yang disebutkan yang lebih banyak diterima adalah bahwa lailatul qadar ini berganti-ganti setiap tahun pada malam-malam ganjil atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu ‘alam (w)
Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zukfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar