PUASA bukan alasan bagi pesepakbola untuk tidak bertanding. Setidaknya, bagi beberapa pemain yang diceritakan Uttiek M. Panji Astuti dalam artikelnya berikut ini.
“Di bulan Ramadan, hanya ada pengecualian kalau sakit atau bepergian. Anda dapat menggantinya di hari-hari tertentu.
Jika seorang pesepak bola mengatakan kepada saya, ‘Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.’
Tentunya, saya tidak dapat menganggap ini sebagai alasan yang dapat diterima,” jawab Ajmal Masroor, ulama Inggris yang berbasis di London, tentang kewajiban puasa Ramadan bagi pesepak bola professional, seperti dikutip Goal.
Anggota Dewan Muslim Inggris itu menegaskan kepada pesepak bola muslim di Eropa bahwa puasa Ramadan adalah kewajiban dan tidak akan membahayakan karier mereka.
Hasilnya, para pemain Muslim tetap menjalankan kewajiban puasa Ramadan sekalipun harus menjalani beratnya latihan atau bahkan pertandingan di liga professional.
Seperti yang belum lama viral, Luca Ranieri, salah satu pemain Fiorentina yang meminta bantuan medis di tengah pertandingan.
Rupanya itu “triknya” supaya rekan setimnya, Sofyan Amrabat asal Maroko, bisa sejenak membatalkan puasanya dengan makan pisang dan minum air putih.
Peristiwa yang mencuri perhatian netizen itu terjadi di Liga Italia, kala Fiorentina bertanding melawan Inter Milan di stadion Giuseppe Meazza, yang berakhir dengan kemenangan Fiorentina 1-0.
Sederet bintang sepak bola dunia tetap istiqamah menjalankan puasa Ramadan. Di antaranya yang paling terkenal adalah Mo Salah, pemain asal Mesir yang bermain untuk Liverpool.
Di bulan Ramadan maupun hari-hari lainnya, ia juga sering kedapatan sedang membaca Alqur’an di waktu luangnya.
Baca Juga: Pesepakbola Mohamed Salah Sumbangkan Ambulans ke Kota Asalnya di Mesir
Puasa Bukan Alasan bagi Pesepakbola untuk Tidak Bertanding
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool memujinya, “Tidak ada masalah dengan puasa para pemain saya. Mereka selalu luar biasa dan mereka menawarkan yang terbaik apakah mereka sedang berpuasa atau tidak.”
Kareem Benzema juga terkenal teguh menjalankan syariat.
“Tidak berpengaruh, Ramadan adalah bagian dari hidup saya dan agama saya menjadikan Ramadan sebagai kewajiban. Bagi saya, itu sangat penting dan saya merasa baik ketika berpuasa.”
.
View this post on Instagram
Jauh sebelum para pemain sepak bola professional tetap berpuasa di bulan Ramadan, para mujahid terdahulu telah menyontohkannya.
Sejarah mencatat, banyak kemenangan yang ditorehkan di bulan Ramadan. Pasukan Amru bin Ash saat memasuki gerbang Mesir terjadi di awal Ramadan.
Kemenangan pasukan Thariq ibn Ziyad di fathu Andalusia terjadi di penghujung Ramadan. Kemenangan Syaifuddin Muzzafar Qutuz di perang Ain Jalut juga terjadi di bulan Ramadhan.
Dan yang paling fenomenal adalah fathu Makkah yang mengawali semua kemenangan demi kemenangan itu juga terjadi di bulan mulia ini.
Beratkah bertempur di medan jihad di tengah puasa Ramadan? Bila iman yang menjadi landasan, tak ada kata berat untuk melaksanakan syariat.[ind]