KEPERGIAN Muhammad Mursi menjadi viral dan banyak orang yang mencari tahu siapakah ia dan bagaimana latar belakang kehidupannya.
Muhammad Mursi, seorang Presiden langka dengan tiga kemampuan terbaik. Ini merupakan sebuah julukan yang sangat menggambarkan seorang Muhammad Mursi.
Salah satu hal yang menarik dan tidak banyak diungkap ke publik mengenai Mursi adalah ia mempunyai tiga kemampuan yang jarang dimiliki oleh seorang kepala negara, yaitu kemampuan di bidang akademik, kepemimpinan, dan hafalan alquran. MaasyaAllah.
Baca juga : Viral Video Ibu Beri Bayinya Kopi Susu Sachet, Presiden Jokowi Ingatkan Posyandu dan BKKBN
Presiden Langka dengan Tiga Kemampuan Terbaik
Hadi Yawarman, kandidat Ph.D di Kyushu Institute of Technology, Jepang menuliskan beberapa penelusurannya mengenai Mursi.
Hadi menulis, semasa menempuh jenjang Ph.D di Amerika, Mursi menulis 4 paper first author yang terbit dalam waktu yang berdekatan dengan waktu kelulusannya, yaitu tahun 1982.
Jumlah tersebut terbilang cukup banyak dan progresif untuk ukuran eksperimentalis pada bidang material apalagi di tahun itu.
“Selain keempat paper tersebut, agak sulit menemukan paper lainnya, kecuali paper yang beliau tulis di tahun 2011, mungkin sebelum beliau terpilih menjadi presiden di tahun 2012. Sebuah catatan buat saya pribadi yang juga sedang berada di ujung masa studi Ph.D dengan seabrek dinamikanya,” tulis Hadi.
Hadi memetik pelajaran dari apa yang dilakukan Mursi, yaitu selain aspek kepemimpinan yang walaupun hanya sebentar tetapi mampu membuat musuh negara dan agamanya gerah sehingga merencanakan penggulingan terhadap dirinya, ternyata ada aspek lain yang dapat diteladani dari Mursi, yaitu di bidang akademik.
“Selain kepemimpinan dan akademik, ada lagi yang lainnya, yaitu hafalan qurannya. Ini tampak dalam beberapa rekaman video dalam persidangan, beberapa ayat quran keluar dari lisannya.
Kalau hanya perpaduan kepemimpinan dan akademik, ada beberapa pemimpin lain yang juga memilikinya. Tetapi mengkombinasikan tiga aspek itu tidak mudah.
Dan tiga aspek tersebut berkumpul pada diri beliau. Sebuah perpaduan yang sulit dicapai kecuali oleh orang yang memiliki kesungguhan (jiddiyah) yang luar biasa dalam menempa dirinya.
Mungkin inilah yang membuat beliau bukan pemimpin tipe kaleng. Yang ini jadi catatan lainnya buat diri saya. Sungguh bangsa Mesir dan umat ini kehilangan sosok beliau,” tutup Hadi mengakhiri catatannya. [MRR]