APA penyebab futur dan bagaimana solusinya? Banyak cerita tentang sebagian kawan yang futur (tidak lagi istiqomah), Allahul musta’an. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Baca Juga: Solusi Mengatasi Futur dan Penyebabnya
Penyebab Futur dan Solusinya
Ada yang karena sering bergaul dengan orang-orang liberal, akhirnya jadi liberal.
Ada yang karena kuliah di negeri kafir, tidak bisa menjaga akidah dengan baik, akhirnya sekuler atau liberal.
Ada yang karena tuntutan pekerjaan, sehingga harus banyak interaksi dengan da’i-da’i menyimpang, akhirnya terpengaruh.
Ada yang diajak belajar fikih madzhab, tapi belajarnya bersama dengan orang-orang Asy’ari, Maturidi, Haroki, akhirnya terpengaruh.
Ada yang kepentingannya terkendala oleh kebijakan pemerintah, lalu marah kepada pemerintah, akhirnya gabung dengan para da’i provokator dan pencela pemerintah.
Ada yang niat wirausaha agar menjaga diri dari fitnah wanita di tempat kerja.
Qadarullah pontang-panting usaha tidak ada yang sukses, akhirnya nekat kerja di tempat campur-baur demi dapur ngebul, akhirnya futur kembali jadi orang awam.
Ada yang sudah jadi ustaz, ngisi dimana-mana, tapi tuntutan orang tua harus kerja kantoran, dan ngga bisa melawan pengaruh lingkungan, akhirnya futur kembali dengar musik, isbal, potong jenggot, dan lain-lain.
Ada yang terpengaruh pemahaman tahdzir serampangan, semua ustadz di-tahdzir, akhirnya bingung belajar sama siapa, akhirnya futur malah kembali seperti orang awam.
Ada yang futur karena nikah dengan istri yang awam dan istrinya tidak bisa diarahkan, justru suaminya yang terpengaruh. Akhirnya futur karena cinta istri.
Ada juga yang sebaliknya, akhwat futur karena suami.
Ada yang futur cuma gara-gara medsos, ketemu akun-akun majhul yang diustadzkan, suka menulis tulisan panjang menukil kitab arab, tapi isinya penuh syubhat.
Kita juga tidak aman dari semua cobaan di atas, jadi jangan juga merasa jumawa ya. Banyak berdoa meminta keistiqamahan kepada Allah ta’ala.
Dan tenang, walhamdulillah, masih banyak kawan-kawan yang tetap istiqomah berpegang pada Al Qur’an dan As Sunnah dengan manhaj salaf. Merekalah yang selalu membuat kita semangat!
Mereka yang istiqomah itu da yang miskin, ada yang kaya, ada yang bos, ada yang pegawai, ada yang di desa, ada yang di kota, ada yang kerja kantoran, ada yang kerja rumahan, ada yang jadi ustadz, ada yang jadi pejabat, tapi satu hal yang mereka lakukan:
Terus semangat duduk di majelis ilmu syar’i secara intens dan konsisten apapun keadaannya.
Itulah solusinya.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya. [Cms]
t.me/fawaid_kangaswad