ISLAM memandang penyembuh utama dari kondisi-kondisi ini adalah Dia yang menciptakannya.
Dia mengutus para dokter kepada ciptaan-Nya seperti Isa yang menyembuhkan orang kusta serta mereka yang menderita kesombongan dan ego yang membesar.
Dokter terakhir yang hebat ini adalah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang melalui nasihat dan praktiknya, menetapkan prinsip-prinsip untuk menyembuhkan kedua jenis penyakit tersebut.
Keadaan Seimbang
Konsep umum dalam banyak sistem pengobatan alternatif adalah ‘keseimbangan/ketidakseimbangan’.
Kondisi sehat alami seseorang adalah keseimbangan antara empat kualitas, kering/basah dan panas/dingin.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alasan seseorang meninggalkan kondisi ini bisa jadi ‘material’ atau ‘berdampak’.
Penyakit material adalah penyakit yang terjadi ketika suatu zat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan keseimbangannya bergeser ke salah satu dari beberapa arah.
Setelah zat tersebut hilang, tubuh akan kembali ke mizaj alaminya, model keseimbangan.
Penyakit ‘berakibat’ adalah penyakit yang terjadi ketika efek suatu zat dalam tubuh tetap ada setelah zat tersebut keluar dari tubuh.
Tubuh akan mengalami kelebihan panas/dingin atau kekeringan/kelembapan.
Pekerjaan pertama seorang dokter adalah menemukan penyebab suatu penyakit, mempertimbangkan penyebabnya, memikirkan apa yang dapat mendorongnya untuk kembali ke keadaan yang benar, bertindak atas dasar itu, lalu bergantung kepada Sang Pencipta.
Penyiapan Obat-obatan
Sebagian besar obat-obatan di al-Tibb al-Nabawi didasarkan pada anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Penyakit yang sederhana memerlukan obat yang sederhana pula.
Obat untuk ketidakseimbangan yang cenderung ke arah panas adalah sesuatu yang dingin.
Bahkan, contoh klasiknya adalah demam. Nabi bersabda, “Demam itu dari neraka, padamkanlah dengan air.” (Bukhari dan Muslim).
Pengobatan Nabi: Setiap Penyakit ada Obatnya (2)
Penyakit yang kompleks, misalnya penyakit yang cenderung panas-kering akan memerlukan campuran yang kompleks, dalam contoh kita pengobatan dingin-kering.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap penyakit ada obatnya. Jika obatnya cocok dengan penyakitnya, maka akan ada perbaikan dengan izin Allah.” (HR. Jabir dalam kitab Shahih Muslim) dan “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari).
Ucapan-ucapan di atas menegaskan prinsip-prinsip penting mereka.
Pertama, mereka menganjurkan pemberian obat-obatan.
Bahkan, ada kesepakatan di antara mayoritas ulama Muslim bahwa hal itu adalah suatu keharusan.
Baca juga: Pengobatan Nabi: Setiap Penyakit ada Obatnya (1)
Kedua, mereka menyiratkan bahwa, jika pemberian obat merupakan suatu keharusan, maka mencari pengobatan juga merupakan suatu keharusan.
Terakhir, mereka menekankan ketergantungan kepada Tuhan.
Di zaman modern ini, kita cenderung bergantung pada obat-obatan dan bukan pada Penyembuh Sejati.
Sangat menarik untuk melihat betapa sedikit yang mengingat Tuhan dalam sakit sampai mereka menyadari penyakit mereka sudah parah dan tidak ada harapan untuk disembuhkan.[Sdz]