TUBUH yang letih dari seorang hamba lebih Allah sukai dari pada keletihan hati dan pikirannya. Bahkan jika tubuh memiliki keterbatasan, sedangkan hati dan pikiran selalu bergerak bebas melakukan aktivitas kebaikan.
Berapa banyak ulama yang terpenjara dalam jeruji besi namun bisa tetap berdakwah dan menghasilkan karya. Kalaupun pikiran dan hati letih dengan segala permasalahan dunia, maka cara mengistirahatkannya adalah dengan berzikir kepada Allah.
أَتْعِبْ جِسْمَكَ وَلَا تُتْعِبْ عَقْلَكَ
“Penatkan tubuhmu jangan penatkan pikiranmu.”
Ustaz Faisal Kunhi M.A memberikan penjelasan terkait ungkapan di atas:
1. Kalau hanya tubuh yang letih, maka seseorang masih bisa digerakkan dengan jiwa dan hatinya yang penuh semangat, sebagaimana Syaikh Ahmad Yassin dari kursi rodanya, ia bisa memimpin perjuangan rakyat Palestina.
2. Tubuh yang besar dan kuat akan malas bergerak jika hati dan akalnya lelah, sebagaimana ada orang yang rumahnya di samping masjid tetapi ia berat melangkah ke rumahnya karena hatinya tidak terpaut ke masjid.
3. Sebaik-baiknya letih adalah letih dalam melakukan keta’atan kepada Allah dan seburuk-buruknya letih adalah letih dalam bermaksiat kepada-Nya.
Baca Juga: Cara Rasulullah Refreshing Melepas Penat
Penatkan Tubuhmu Jangan Penatkan Pikiranmu
4. Letih di jalan Allah mendatangkan kebahagian sedangkan letih dalam bermaksiat hanya mendatangkan kenikmatan yang sementara.
5. Adapun letih yang dicintai Allah adalah sebagai berikut:
a). Letih dalam berjihad di jalan-Nya
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At Taubah: 111)
b). Letih dalam berdakwah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushilat: 33)
c). Lelah dalam mengandung, melahirkan dan menyusui.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman: 14)
d). Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al Ankabut: 69)
d). Lelah dalam mencari harta yang halal.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al Jumuah: 10)
e). Lelah dalam mengurus keluarga.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
f). Lelah dalam menuntut ilmu. Allah berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah: 11)
g).Lelah dalam cobaan hidup.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(QS. Al Baqarah: 155) [Ln]