PAHAMI dengan akidah, masalah pasti ringan ditulis oleh Adham Syarqawi dan diterjemahkan oleh Ustaz Aunur Rafiq Saleh, Lc. Pahami berbagai masalah dengan akidah pasti ringan.
Bayangkan para syuhada’ Uhud. Hamzah radhiyallahu anhu dibelah perutnya dan dicincang lalu tergeletak di tanah dengan wajah tertutup tanah.
Pemandangan yang sangat menyakitkan, jika kamu memahaminya terpisah dari kisah lengkapnya.
Tetapi sekarang kamu mengetahui bahwa dia menjadi pemimpin para syuhada’. Jika dikatakan kepadanya pada hari tersebut:
Apakah kamu ingin kembali ke dunia? Pasti Beliau menjawab: Apa yang bisa dilakukan seseorang di dunia sedangkan dia telah mendapatkan surga?
Bayangkan seorang pemuda Quraisy yang ganteng dan manja, Mush’ab bin Umair radhiyallahu anhu. Pakaiannya dicuci dengan air bunga dan memakai beragam parfum dari berbagai belahan dunia.
Jika melewati suatu jalan, setelah itu dikatakan: Mush’ab baru saja melewati jalan ini!
Di akhir perjalanan hidupnya, Mush’ab radhiyallahu anhu terbunuh.
Kedua lengannya yang pernah membawa panji perang pun putus tertebas pedang hingga Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memandanginya sambil bercucuran air mata lalu bersabda:
Saya dulu mengenalmu sebagai anak muda paling necis di kalangan Quraisy!
Mereka tidak punya kain kafan yang cukup untuk menutupi jenazahnya pada hari itu! Jika kamu membaca lembaran dari buku kehidupannya ini saja mungkin kamu berkata: Akhir kehidupan yang mengenaskan!
Tetapi sekarang kamu mengetahui isi buku secara lengkap. Kamu mengetahui bahwa hari tersebut menjadi hari paling bahagia bagi Mush’ab bin Umair!
baca juga: Metode Penanaman Akidah yang Menggugah Jiwa
Pahami dengan Akidah, Masalah Pasti Ringan
Jika kamu menyaksikan saat api dinyalakan di dalam parit (Ukhdud), dan raja yang zalim bersama para tentaranya mulai melemparkan orang-orang beriman ke dalamnya, mungkin kamu berkata, karena tidak mengetahui sisi gaib dari kisah tersebut:
Sungguh raja ini berhasil menumpas musuh-musuhnya dalam satu hari! Dan, betapa buruk akhir kehidupan mereka yang dilemparkan ke dalam parit api!
Tetapi sekarang kamu mengetahui kisah lengkapnya dari A sampai dengan Z.
Kamu mengetahui dan mengimani bahwa seseorang bisa keluar dari dunia ini sebagai pemenang sekalipun keluar dalam keadaan terbunuh.
Demikian pula seseorang bisa saja meninggalkan dunia ini dalam keadaan kalah sekalipun bisa membantai musuhnya!
Kamu mengetahui hal ini dengan sangat baik. Kamu mengetahui bahwa Ashhabul ukhdud itu berada di dalam surga, hidup abadi di dalamnya.
Kamu juga mengetahui bahwa raja yang zalim itu telah dikalahkan! Jadikan kisah-kisah di atas sebagai analog.
Jika kamu masuk kamar penyiksaan Firaun di saat dia merasa mantap bahwa minyak telah mendidih hingga cukup untuk memisahkan daging dari tulang dan dia mulai melemparkan anak-anak Masyithah satu demi satu, hingga tidak lama kemudian tulang-tulang mereka mengapung, sementara Masyithah menyaksikan mereka hanya mengucapkan:
“Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”, pasti kamu akan berkomentar karena tidak mengetahui apa yang telah terjadi: Sungguh hati ibu ini sangat keras!”
Tetapi kamu akan segera mengetahui bahwa perannya telah tiba. Ia tidak meminta Firaun kecuali satu permintaan di akhir,
“Kumpulkan tulang-tulangku dan tulang-tulang anak-anakku lalu kuburkan di satu tempat!”
Kamu akan mengatakan, karena tidak mengetahui awal kisahnya: Bukankah dia bisa menyelamatkan jiwanya dan jiwa anak-anaknya!
Tetapi kamu sekarang mengetahui kisahnya secara utuh. Kamu mengetahui bahwa Masyithah telah meruntuhkan kepongahan raja yang mengatakan, Akulah Tuhanmu yang tertinggi!
Sekarang kamu mengetahui bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah mencium aroma wangi surga Masyithah dan anak-anaknya di langit ketika malam perjalanan mi’raj.
Sekarang dan hanya sekarang kamu mengetahui bahwa sebagian pembunuh dikalahkan oleh orang-orang yang menjadi korban mereka.
Kemenangan tidak terletak pada bisa bertahan hidup tetapi terletak pada keteguhan memegang akidah dan prinsip!
Kamu bisa membayangkan bahwa Nabi Zakariya dibelah dengan gergaji dan kepala Nabi Yahya dipenggal lalu dijadikan mahar untuk seorang pelacur!
Tetapi sekarang, setelah layar digulung dan semua orang telah pergi, maka dengarkanlah dariku:
Sekalipun jasad-jasad itu terkoyak menjadi serpihan tetapi ruh-ruh itu berada di dalam rongga burung hijau, beterbangan di surga pergi ke mana pun sesukanya kemudian kembali ke pelita-pelita yang tergantung di Arasy!
Karena itu, jangan menangisi mereka tetapi tangisilah dirimu sendiri. Apa yang diinginkan seorang syahid yang bersujud dari duniaku dan duniamu?
Untuk apa seorang wanita kembali sedangkan ketika meninggalkan dunia ini dia sedang tidur dengan memakai baju shalatnya agar auratnya tidak terlihat jika orang-orang mengangkat jasadnya dari timbunan reruntuhan?
Apa yang menarik dari duniaku dan duniamu hingga anak-anak Gaza meninggalkan Ibarahim alaihissalam dan Sarah lalu mereka kembali kepadanya?
Janganlah kalian menangisi mereka wahai saudaraku. Tangisilah dirimu sendiri. Karena sekiranya sekarang dikatakan kepada para syuhada’ yang melakukan penyerbuan 7 Oktober: “Berharaplah”,
pasti mereka akan mengatakan: “Ya Allah beri kami kesempatan melakukan penyerbuan 7 Oktober setiap hari dan mati syahid setiap hari. Karena hari kebahagiaan orang merdeka itu ketika dia dimandikan dengan darahnya”.[ind]