KITA harus berhati-hati agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dilaknat Allah. Ada hal-hal yang dapat mengundang laknat Allah.
Mungkin terlihat adalah hal yang kecil dan secara tidak sadar kita lakukan. Karena itu, kita perlu mengetahui hal apakah yang dapat mendatangkan laknat Allah.
Baca Juga: Jangan Mudah Melaknat Sesama Muslim
Orang-Orang yang Dilaknat Allah
Laknat itu artinya jauh dari kebaikan. Ada juga yang menyatakan, laknat adalah jauh dari Allah. Jika laknat itu dari manusia dan makhluk, yang dimaksud laknat adalah celaan dan do’a.
Setiap yang terkena laknat Allah, maka ia berarti jauh dari rahmat Allah dan berhak mendapatkan siksa, akhirnya binasa. Demikian disebutkan dalam Lisanul ‘Arab, 13: 387-388.
Yang dilaknat bisa jadi perbuatannya adalah kekafiran. Ini jelas jauh dari rahmat Allah dan berhak mendapatkan azab Allah.
Bisa pula yang dilaknat tetap muslim, namun ia melakukan perbuatan yang pantas dapat laknat. Perbuatan yang dilakukan tentu saja termasuk al-kabair (dosa besar), namun tidak menyebabkan ia kekal di neraka.
Karena kaedah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang patut diingat,
“Siapa saja yang mati dari ahli tauhid dan ahli Islam dan ia masuk neraka karena suatu dosa, maka ia tidak kekal di dalamnya.” (Syaikh Shalih Al-Munajjid dalam Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 175522)
Dan sekali lagi, perbuatan yang dilaknat masuk dalam kategori dosa besar sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin,
“Setiap dosa yang hukumannya adalah mendapatkan laknat, dosa tersebut tergolong dalam dosa besar.” (Durus wa Fatawa Al-Haram Al-Madani, hlm. 57)
Siapa Saja yang Terkena Laknat?
1- Orang yang menyembelih untuk selain Allah
2- Orang yang melindungi pelaku maksiat dan pelaku bid’ah
3- Orang yang mencela kedua orang tuanya
4- Orang yang mengubah batas tanah
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Allah melaknat siapa saja yang melakukan sembelihan (tumbal) pada selain Allah (menyebut nama selain Allah, pen.). Allah melaknat orang yang melindungi pelaku maksiat (dan bid’ah). Allah melaknat orang yang melaknat orang tuanya. Allah melaknat orang yang merubah batas tanah.” (HR. Muslim, no. 1978)
Apa yang dimaksud melaknat orang tua?
Bisa yang dimaksud adalah menjadi sebab orang tuanya tercela.
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, (beliau berkata bahwa) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di antara dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya.”
Lalu ada yang berkata,
“Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang bisa mencela kedua orang tuanya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seseorang mencela ayah orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ayahnya. Dan seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ibunya.” (HR. Bukhari, no. 5973)
Berarti melaknat seperti di atas termasuk durhaka pada orang tua. Kenapa?
‘Uququl walidain atau durhaka pada orang tua adalah segala bentuk menyakiti orang tua.
Tidak termasuk durhaka jika kita mendahulukan kewajiban pada Allah. Juga tidak termasuk durhaka jika kita tidak taat dalam maksiat.
Taat pada orang tua itu wajib dalam segala hal selain pada perkara maksiat. Menyelisihi perintah keduanya termasuk durhaka. Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 2: 77.
Sebaiknya kita selalu mengingat apa yang menjadi larangan terlebih yang dapat mendatangkan laknat Allah dari hal yang terlihat kecil sekalipun. [w/rumaysho/Cms]