PESAN Rasulullah saat pertama kali tiba di Madinah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Bani. Adalah seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Salam, seorang pemuda Madinah, yang menginginkan sekali berjumpa dengan Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Cinta Mahasiswa Cina di Universitas Madinah
Pesan Rasulullah saat Pertama Kali Tiba di Madinah
Abdullah bin Salam masuk Islam di saat Rasulullah saw. belum hijrah ke Madinah. Ia selalu terbayang-bayang dengan wajah Rasul. Betapa rindunya pemuda ini dengan Rasulullah.
Suatu kali, dikabarkan bahwa Rasulullah saw. hampir tiba di Madinah. Bersegeralah Abdullah bin Salam menanti-nanti kedatangan Rasul bersama kaum muslimin laki dan perempuan.
Apa yang dinanti akhirnya pun tiba. Rasulullah telah berada di Madinah dan menjumpai kaum muslimin yang sudah lama menanti, termasuk Abdullah bin Salam.
Ketika berhasil menatap wajah Rasul, Abdullah bin Salam begitu puas. Ia merasakan sebuah keyakinan yang dalam. Dari wajahnya, Rasulullah saw. memancarkan cahaya keteduhan, ketenangan, dan kedamaian.
Abdullah bin Salam yakin dengan seyakin-yakinnya, bahwa orang yang telah lama ia nantikan bukanlah seorang yang suka berdusta. Bukan orang yang patut untuk dicurigai. Melainkan, seorang Rasul yang mulia.
Mulailah Abdullah bin Salam menanti-nanti, hal apa yang akan diucapkan Rasulullah untuk kalimat pertamanya. Dan, Rasululllah pun mengatakan, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan (kepada yang membutuhkan), sambunglah tali silaturahim, dan shalatlah di waktu malam saat manusia (umumnya) sedang tertidur. Niscaya, kalian akan masuk surga dengan keselamatan.”
Pesan Rasul ini memuat lima pelajaran. Pertama, melazimkan ucapan salam. Yakni, assalamu’laikum warahmatullah wa barakatuh. Dan jawabannya, wa’alaikumussalam warahmatullah wa barakatuh. Ulama menjelaskan panjang lebar tentang makna kalimat doa ini.
Para sahabat Rasul langsung mengamalkan apa yang dipesankan Rasul. Setiap kali mereka berjumpa dari sebuah perpisahan, lama atau sejenak, mereka akan mengucapkan salam.
Bahkan, ketika dua orang terhalang sesaat oleh tirai penghalang, perjumpaan pun dihangatkan kembali dengan ucapan salam.
Kedua, berilah makanan (kepada yang membutuhkan). Rasulullah mengajarkan para sahabat dan kita semua umat Islam untuk bermurah hati dalam bersedekah, khususnya dalam bentuk makanan.
Inilah bahasa kongkrit dari ajaran Islam yang langsung bisa dipahami oleh kaum fakir dan miskin. Bahwa, ada kepedulian ajaran Islam terhadap kebutuhan mendesak mereka. Yaitu, makanan.
Ketiga, menyambung tali silaturahim. Rasulullah mengajarkan para sahabat untuk kembali menyambung tali persaudaraan, baik sesama saudara dalam satu kakek nenek, atau saudara dalam Islam.
Bahkan, di hadis lain, Rasulullah begitu memuji seseorang yang menyambung tali silaturahim kepada orang yang telah memutusnya.
Keempat, membiasakan shalat malam. Inilah ibadah luar biasa yang mencirikan generasi pertama umat Islam di masa Rasulullah.
Untuk ini pula, Allah menurunkan Surah Al-Muzammil yang khusus memerintahkan Rasulullah dan para sahabat untuk membiasakan shalat malam.
Walaupun secara hukum fikih, ibadah ini tergolong sunnah, tapi kedudukan ibadah ini di sisi Allah swt. begitu istimewa. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra, “Dan di sebagian malam, bertahajudlah, sebagai (ibadah) tambahan untukmu. Boleh jadi, Allah akan menempatkan kalian pada posisi yang terpuji.”
Empat pesan Rasul itu begitu kuat berkesan oleh para sahabat. Termasuk, Abdullah bin Salam. Dari keempat itu, tiga berkaitan dengan hubungan antar manusia. Dan satu saja yang berkaitan dengan hubungan dengan Allah.
Inilah pesan pertama Rasulullah kepada kaum muslimin di Madinah. Dan inilah yang begitu berkesan dan dipegang kuat oleh Abdullah bin Salam. Wallahu a’lam. [mh/Cms]