ChanelMuslim.com – Merenungi perubahan. Entah mengapa saya sedang ingin menulis tentang perubahan. Mungkin karena saya sedang senang bereksperimen,
learning by doing dalam pendidikan anak-anak saya.
Oleh: Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed., (Ketua Hikari Parenting School)
Mungkin juga karena diam-diam saya senang mengamati orang-orang di sekeliling saya yang berubah dari tahun ke tahun, menjadi lebih arif, lebih sabar,
lebih baik dari saat pertama kali saya bertemu dengannya. Dari sini saya mencoba menggali, apa sebenarnya rahasia dari perubahan.
Baca Juga: Didiskualifikasi karena Berhijab, Remaja Muslim Membuat Perubahan
Merenungi Perubahan
Pertama, ilmu dan pemahaman yang terus bertambah. Ilmu yang datang dari ketelatenan dan keseriusan dalam mengkaji nilai-nilai Islam.
Di antara berbagai kesibukan yang dijalani, sekolah, bekerja, aktivitas organisasi dan lain sebagainya, agenda ta’lim tetap terselip dan tak pernah terlewat untuk diikuti.
Meskipun hanya mengkaji di antara teman-teman-teman yang ilmunya mungkin tidak berbeda jauh, tetapi selalu ada saja ilmu baru yang bisa diambil di sela-sela merenungi mata air ilmu Al-Qur’an dan Hadist ini.
Tentu saja, sesekali perlu bantuan dari ustaz yang memiliki kapasitas pemahaman Islam yang lebih mendalam, dan itu sangat langka ditemui di bumi sakura ini.
Kedua, berinteraksi dengan masyarakat. Ilmu dan pemahaman keislaman yang didapat, tidak akan mungkin bisa terasa pengaruhnya tanpa bergaul intens dengan masyarakat.
Bergaul, berinteraksi, take and give saling memberi manfaat dari interaksi itu, membuat apa yang didapat di majlis-majlis ilmu menemukan ruang aplikasinya.
Sejauh mana ilmu itu sudah meresap di dalam diri? Sejauh mana nilai-nilai persaudaraan, saling menghargai perbedaan, menjaga akhlak yang tadinya berada dalam tataran teori,
bisa keluar, terlatih dan menjadi akhlak yang menyatu dalam keseharian?
Di awal mungkin gagal, berjarak dan terasa canggung bergaul. Namun lama kelamaan menjadi luwes, dan akhirnya terasa nyaman membawa diri tanpa harus melepas jati diri.
Dari masyarakat juga ilmu-ilmu kehidupan bisa didapat. Saling berbagi pengalaman, saling bercerita tentang tips-tips mengatasi kesulitan,
membuka diri menyerap ilmu-ilmu itu membuat seseorang menjadi lebih “kaya” dan lebih bijak.
Ketiga, adakalanya perubahan itu harus diawali dengan berpindah dari lingkungan lama ke lingkungan baru.
Ketika lingkungan lama tidak terlalu mendukung perubahan kita untuk menjadi lebih baik, maka perlu berpindah dulu, mencari teman-teman yang baik, mencari komunitas yang baik.
Baca Juga: Perubahan Itu Ada di Sini
Perubahan Didukung oleh Orang-orang Baik
Orang-orang baik akan mendukung perubahan seseorang menjadi lebih baik. Kalau sulit menemukan komunitas seperti itu,
minimal bersama-sama dengan orang yang juga sedang belajar menjadi lebih baik.
Merantau, tinggal sendiri di tempat yang jauh, sering menjadi ujung tombak perubahan menjadi lebih baik.
Karena merantau membuat orang lebih paham kerasnya kehidupan. Untuk bisa survive, perlu kesabaran menjalani perbedaan bahasa, tingkah laku dan adat yang berbeda di tempat yang baru.
Keempat, Seringkali perubahan seseorang berawal dari takdir yang tidak menyenangkan. Bangkrut, gagal mencapai suatu tujuan, gagal dalam pertemanan,
dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya mendorong seseorang mencari solusi keluar dari masalah yang dihadapinya.
Solusi yang yang sering dipakai adalah mengubah sikap, tingkah laku dan kebiasaan, dari negatif menjadi positif.
Sifat malas belajar, diubah menjadi rajin dan tekun. Sifat meledak-ledak, pemarah dan sangat sensitif diubah menjadi lebih sabar dan positive thinking.
Kelima, perubahan status bisa juga menjadi pencetus perubahan seseorang. Dari sendiri, menikah dan punya anak, di setiap fase butuh keterampilan tersendiri agar bisa smooth dalam menjalaninya.
Keterampilan komunikasi dan berusaha membentuk tim kehidupan, tak bisa dilakukan kalau tidak memangkas sifat-sifat egois yang masih dimiliki.
Bagaimana menjaga hubungan dengan pasangan, dengan keluarga sendiri dan keluarga pasangan, serta dengan anak-anak, perlu kemampuan komunikasi yang diperbaiki terus menerus.
Mau tidak mau setiap orang harus berubah ketika perubahan status terjadi.
Itulah beberapa hal yang menunjang perubahan karakter seseorang. Bukan sesuatu yang mudah, dan tidak pula bisa terjadi dalam waktu singkat.
Tapi bila ada semangat untuk selalu berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, disertai do’a kepada Allah agar melimpahi kebaikan dalam hidup ini,
insya Allah, jalan-jalan perubahan itu selalu terbentang di hadapan kita. Yuk, berubah.[ind]