Disampaikan oleh: Ustaz K.H. Dr. Ahzami Sami’un Jazuli, M.A dalam acara Al Yaum Ma’al Qur’an di Masjid Darul Hikmah YAPIDH
Ahad, 12 Mei 2019
ChanelMuslim.com–Nikmat itu wajib disyukuri. Ada dua hal yang dipahami saat menikmati kemenangan, yaitu sebagai berikut.
1. Mengakui sepenuhnya bahwa seluruh kenikmatan termasuk kemenangan itu dari Allah sehingga kita tidak kufur.
Orang yang sehat itu bukan karena rajin olahraga. Partai dan caleg yang menang bukan karena kerja keras tim sukses tapi karena Allah. Orang tua yang anaknya alim, sholih, hafizh bukan karena ortu yang pandai mendidik anak tapi semata-mata karena Allah swt.
2. Mendayagunakan seluruh nikmat Allah untuk beribadah kepada Allah.
Semoga Allah berkahi umat-Ku yang paginya beraktivitas. Biasanya orang sadar ketika nikmat itu tidak ada. Menyesal. Sebagian santri bahkan guru menyadari pentingnya tholabul ilmiy ketika kyainya sudah meninggal.
Orang yang bersyukur benar-benar mendayagunakan seluruh yang ia miliki untuk beribadah kepada Allah.
Bentuk Kemenangan di bulan Ramadan
1. Syetan kalah di bulan Ramadan.
Kita tingkatkan dalam menjaga diri kita dari syetan. Jangan sampai Allah menangkan kita dari syetan tapi kita nggak bisa menahan gangguan dari syetan.
Ada pertanyaan dari masyarakat: mengapa banyak manusia yang bermaksiat di bulan Ramadan padahal syetan sudah diikat? Yang salah manusianya.
Syetan jin diikat oleh Allah tapi syetan manusia melakukan pekerjaan maksiat.
Al An’am: 125
Syetan berwujud manusia banyak orang yang kurang mewaspadainya.
Kalau ada manusia jahat. Istilah orang Arab: “datang syetan kamu.”
Bagaimana cara mensyukuri kemenangan dengan menjaga diri kita terhindar dari syetan?
1. Banyak berzikir kepada Allah.
Zikir sedikit itu tidak cukup. Apalagi tidak berzikir. Tidak cukup untuk menenangkan hati kita.
Di dalam alquran tidak ada perintah Allah yang dipertegas dengan katsiran kecuali zikir.
2. Wirid alquran
Akhlaq kita quran, rumah tangga quran, berbangsa bernegara kita quran sehingga syetan tidak berani.
Baca Alquran yang keras untuk mengusir syetan.
3. Dengan cara taghyirul munkar yaitu mengubah kemungkaran yang ada di lingkungan kita. Kalau kita diam melihat kemungkaran berarti kita kalah dengan syetan. Mungkar itu sesuatu yang ditolak oleh Allah dan akal sehat. Al munkar.
Penyakit yang sering menjangkiti manusia yaitu penyakit tidak enak: Sama orang tidak enakan tapi sama Allah enak-enak saja.
Bagaimana solusinya? Caranya dengan meningkatkan semangat kita dalam taghyirul munkar.
Saat suami istri anak-anak berlomba rajin amar makruf nahi munkar; berbahagialah karena keluarga itu selamat dari fitnah Allah swt.
Yang terkena azab bukan hanya yang maksiat tapi org solih juga terkena.
Kalau yang disebut hanya nahi munkar itu amal makruf sudah termasuk.
Banyak ayat cukup menyebut menjauhi kemunkaran.
Cth: masyarakat yag diselamatkan Allah adalah yang menjauhi kemungkaran.
Al Ahzab ayat 65-66
dan surat Al araf ayat 166
Yanhauna ‘anissuuu’
Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai tafsir kera.
Pendapat pertama, jadi kera memang kera beneran. Ada yang mengatakan wujudnya manusia tapi mentalnya seperti kera. Tidak punya malu.
Lalu ada yang mengatakan: “Ah itu kan bani Israil”
Allah menjawab dalam surat An-nisa: 123 siapa yang berbuat jahat pasti ada balasan dari Allah. Ini adalah kaidah kehidupan.
Jangan sampai kita mendiamkan kemungkaran.
Hawa nafsu memang berat.
Bagaimana mensyukuri nikmat Allah berupa kemenangan?
1. Dengan menahan diri dari seluruh yang dilarang oleh Allah swt.
Haram, makruh, syubhat itu semua termasuk yang dilarang Allah swt.
Hukum-hukum itu baru ada setelah ada pengkajian di bidang Agama.
Akhirnya banyak yang terjebak pada kategorisasi hukum tersebut dan hanya meninggalkan yang pokok saja.
Apa saja yang perlu diwaspadai, dijauhi, dan ditinggalkan?
1. Mengikuti hawa nafsu dan selera.
2. Sombong. Contoh: orang itu binaan saya.
Iblis mengatakan lebih baik api daripada tanah. Susah dinasihati.
3. Malas, apalagi di bulan Ramadan ini
Malas qiyamul lail, Harus bangun!
Malas olahraga, Harus olahraga!
Malas harus dilawan karena itu penyakit.
Solusinya adalah dengan meningkatkan ibadah: qiyamullail, tilawah quran dll.
Semakin dekat dengan akhir Ramadan Rasul saw melipatgandakan ibadah.
Di bulan Ramadan ini, Allah menangkan kaum muslimin thd musuh-musuh Allah
Contoh: Perang Badar
Ada korelasi antara bulan Ramadan, turunnya alquran dan kemenangan Perang Badar
Ayat 41 surat al anfal
Meningkatkan kualitas ibadah
Bulan ramadan adalah bulan kewaspadaan
Tujuannya adalah agar waspada dari musuhnya
Ayat 122 surat at taubah
Jangan sekali-kali kita ber-wala’ kepada mereka, baik zohir maupun batin.
Allah melarang kita ber-wala’ dengan orang kafir. Wala artinya mahabbah; cinta. Kalau ada seorang muslim yang masih suka orang kafir, misalnya artis, pemain bola dll berarti dia sudah ber-wala’ kepadanya.
Solusinya adalah dengan meningkatkan semangat jihad. Kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah swt. [ind]