MENGULANG kemenangan Thariq ibn Ziyad. “Mabruk Maroko. Kemenanganmu adalah kemenangan seluruh Arab. Palestine merayakan bersamamu,” tulis Dr. Hanan Ashrawi, seorang aktivis Palestina.
Maroko tampil mengejutkan pada Piala Dunia 2022 Qatar. Bergabung dalam Grup F yang diisi oleh Belgia, Kroasia serta Kanada, Maroko berhasil lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup.
Maroko mengantongi 7 poin hasil dari dua kali kemenangan dan satu hasil imbang. Selain belum pernah merasakan kekalahan, gawang Maroko juga baru sekali merasakan kebobolan, itu pun hasil dari gol bunuh diri.
Kemenangan Maroko yang merupakan satu-satunya negara Arab yang berhasil lolos ke babak 16 besar dirayakan dengan gegap gempita.
Setelah peluit kemenangan ditiupkan, Qatari (penduduk Qatar) segera keluar rumah dengan membawa nampan berisi kue, kurma, air mineral yang dibagikan pada siapa saja yang melintas.
Di Palestina, kemenangan itu juga disambut dengan gembira. Apa pasal? Selama laga, supporter Maroko konsisten membawa serta bendera Palestina dan meneriakkan yel-yel dukungannya.
Salah seorang pemainnya, Jawad El Yamiq, melakukan selebrasi kemenangan dengan membentangkan bendera Palestina dan bendera Maroko sambil berlari keliling stadion.
Usai kemenangan ini, Maroko dijadwalkan akan bertemu dengan Spanyol pada hari Selasa (6/12). Ini bukan “pertarungan” biasa.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti menulis dalam akun IG-nya @uttiek.herlambang, seribu tiga ratus sebelas tahun lalu, pertempuran yang sama pernah terjadi di Lembah Barbate.
Sejarah mencatat, pertempuran di Lembah Barbate atau Rio Barbate (711-7122 M) menjadi jalan pembuka kemenangan di Andalusia.
Perang ini juga menjadi perang terhebat setelah Perang Yarmuk (632 M), ketika pasukan Muslim untuk pertama kalinya berhadapan dengan pasukan Romawi Timur dan memenangkan pertempuran itu.
Pasukan Thariq ibn Ziyad yang berasal dari Maroko dan wilayah Afrika Utara lainnya berhasil mengalahkan pasukan Roderic dari Spanyol.
Jumlah pasukan Muslimin tak lebih dari 12.000, sedang pasukan Roderic berjumlah 100.000. Kemenangan itu terjadi tepat di gerbang wilayah mereka.
Baca Juga: Kekuatan Ekspansi Thariq bin Ziyad
Mengulang Kemenangan Thariq Ibn Ziyad
View this post on Instagram
Pertempuran yang berlangsung sejak 28 Ramadan 92H (19 Juli 711 M) itu tidak terlukiskan kedahsyatannya.
Tiga ribu syuhada menjemput kesyahidannya dengan senyum. Takdir Allah atas kemenangan pasukan Muslim seiring gema takbir menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, Hari Kemenangan.
Kemenangan itu diiringi dengan jatuhnya kota Toledo yang menjadi ibukota kerajaan Visigoth masa itu, sekaligus menandai lapangnya jalan pembebasan tanah Eropa.
Semoga kemenangan yang sama juga ditorehkan anak turun Thariq ibn Ziyad pada laga melawan anak turun Roderic pekan depan, dan menjadi jalan pembuka kemenangan squad Muslim di ajang Piala Dunia 2022.
Biidznillah.[ind]