ChanelMuslim.com – Menggabungkan Pesta Pernikahan dan Aqiqahan, oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Salam, Admin, bolehkah walimatul aqiqah diadakan bersamaan dengan walimatul ursy dengan undangan yang sama dan hidangan makanan yang disatukan?
Mohon penjelasannya. Terima kasih sebelumnya.
Jawaban:
Wa ‘alaikumussalam…, Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu wa Salamu ‘Ala Rasulillah wa ba’d:
Ada dua hal yang perlu dibahas:
Pertama. Mengundang manusia pada cara aqiqahan
Secara khusus sebenarnya ini tidak ada contohnya dari Nabi ﷺ. Namun, secara umum, ini merupakan bagian dari menampakkan nikmat Allah ﷻ atas hamba-Nya, yang memang dianjurkan-Nya untuk disiarkan.
Baca Juga: Apakah Pernikahan Saya Sah Tanpa Izin Orang Tua? (2)
Menggabungkan Pesta Pernikahan dan Aqiqahan
Allah SWT berfirman:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Adh Dhuha (93): 11)
Acara ini semakin baik jika di dalamnya diisi dengan ceramah agama oleh seorang ‘alim yang terkait dengan maslahat kehidupan manusia. Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Hafizhahullah berkata tentang hukum berkumpul dalam acara undangan taushiah aqiqah:
وأما التزام إحضار المشايخ والمحاضرين في هذه المناسبات فليس بوارد، لكن لو فُعل في بعض الأحيان انتهازاً لفرصة معينة للتذكير أو للتنبيه على بعض الأمور بمناسبة الاجتماع فلا بأس بذلك.”
“Ada pun membiasakan menghadirkan seorang syaikh dan para undangan dalam acara ini maka tidak ada dalilnya, tetapi seandainya dilakukan untuk memanfaatkan keluangan pada waktu tertentu, dalam rangka memberikan peringatan dan nasihat atas sebagian permasalahan yang terkait dengan berkumpulnya mereka, maka hal itu tidak mengapa.” (Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Badr, Syarh Sunan Abi Daud, No. 086. Maktabah Misykah)
Kedua. Lalu bagaimana jika acara aqiqahan itu digabung dengan pesta pernikahan?
Tidak ada larangan dalam hal ini. Termasuk jika makanan aqiqahan itu dikonsumsi oleh tamu undangan. Karena aqiqah bukanlah zakat yang membagikannya mesti disesuaikan dengan mustahiq yang spesifik, sedangkan aqiqah siapa pun boleh memakannya.
Wallahu A’lam.[ind]