MENGERTI pengetahuan Islam, tapi bukan seorang muslim. Mempelajari Islam mesti dengan niat mencari kebenaran untuk diikuti dan keimanan yang kokoh.
Bukan untuk kepuasan ilmu, mendapat gelar, meraih tahta dan harta seperti kaum orientalis dan pragmatis.
Semua itu akan membelokkan dari hidayah dan jalan kebenaran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Thaha ayat 123:
فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى ەۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى ١
Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, (ketahuilah bahwa) siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
Yang buruk adalah semakin banyak ilmu malah semakin menjuah dari Allah.
Siapa yang bertambah ilmu tapi (ilmunya) tidak menjadi petunjuk maka tidaklah bertambah baginya kecuali semakin jauh dari Allah. (HR. Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam mencari ilmu agama, kata Imam Ghazali, seseorang hendaklah berniat mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan untuk meraih dunia dan kedudukan.
Karena itulah penyebab menjauhnya ilmu dari hidayah.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَࣖ ٦٩
Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. (Al-Ankabut:69).
Seyogianya semakin banyak pengetahuan semakin tunduk mendekat kepada Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’la berfirman dalam surat Fathir ayat 28:
Baca juga: Materi Kultum, Mati Sughra dan Mati Kubra
Mengerti Pengetahuan Islam, Tapi Bukan Seorang Muslim
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ ٢٨
(Demikian pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.
Niatkan dalam menggali ilmu agama dan dalam dakwah untuk mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sungguh banyak saat ini di kalangan generasi muslim, paham berbagai literatur Islam, mengetahui pengetahuan Islam, namun alih-alih mengamalkan ajarannya, memperjuangkan tegak syariahnya, malah mereka menjadi penghalang perjuangan.
Orang yang berusaha hidup sesuai Islam dituduh radikal. Ingin serba syariah dituduh ke Arab-araban. Memusuhi khilafah dari literasi hingga sejarah.
Alasan HAM digunakan sebagai pembela kemaksiatan. Membela kaum LGBT dan orang-orang murtad. Lebih orientalis daripada para orientalis.
Barang siapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang oleh manusia, maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka. (HR. Hakim).
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]