Chanelmuslim.com – Membantu Orang Susah dan Membutuhkan Lebih Utama dari Seratus Kali Naik Haji
Abu Nashr At-Tammar bercerita bahwa seorang laki-laki berpamitan pada Bisyir Al-Harits. Laki-laki itu berkata, “Aku akan menunaikan ibadah haji. Apakah engkau akan memberiku bekal? ”
Bisyir bertanya, “Berapa biaya yang telah kamu siapkan? ”
“2000 dirham”
“Apa yang kamu cari dari ibadah haji? Zuhudkah? Atau rindu pada rumah Allah? Ataukah mencari ridha Allah? ” tanya Bisyir.
“Mencari ridha Allah.”
“Jika kamu tetap di rumah, kemudian kamu infakkan 2000 dirham di jalan Allah, lalu kamu kemudian mendapat ridha Allah karena itu, dan kamu yakin akan hal ini. Akankah kamu lakukan hal itu? “tanya Bisyir.
Baca Juga: Peran Ibu-ibu dalam Membantu Mengurangi Penularan Covid-19
Membantu Orang Susah dan Membutuhkan Lebih Utama dari Seratus Kali Naik Haji
“Iya, ” jawab laki-laki itu.
Bisyir berkata, “Pergilah, bantulah sepuluh orang yang sedang dililit hutang untuk melunasinya. Bantulah seorang fakir yang mengikat pinggangnya karena menahan lapar. Bantu orang miskin yang ingin mensejahterakan keluarganya. Bantu pengasuh anak yatim yang ingin membahagiakan anak-anak asuhnya. Lakukan itu, jika niatmu sudah bulat. Sesungguhnya membahagiakan seorang muslim, membantu orang susah, menghilangkan bahaya, dan menolong orang lemah, itu semua lebih utama daripada seratus kali naik haji setelah haji wajib. Berdirilah, dan gunakan bekal haji yang telah kamu siapkan sesuai dengan perintahku!”
Bisyir Al-Harits adalah seorang soleh yang sangat zuhud. Nasihatnya pada laki-laki yang ingin naik haji dapat kita ambil hikmahnya. Karena di negeri kita ini masih ada yang sampai pergi haji atau umroh berkali-kali. Semoga kisah ini dapat menjadi pengingat akan niat dalam berhaji serta mengingat untuk mengutamakan membantu sesama saudara kita di saat kita memiliki kelebihan. (w)
Sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Saad, DR. Nashir Abu Amir Al Humaidi, Pustaka Al Kautsar,