• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 20 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Meluruskan Makna Idul Fitri di Masyarakat

Mei 12, 2021
in Khazanah, Unggulan
Tips agar Idul Fitri Tetap Semarak Meski di Rumah Aja

Source: Freepik

81
SHARES
622
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Tahukah sahabat muslim makna Idul Fitri adalah Hari Raya Makan-Makan bukan kembali ke Fitrah (Suci dari Dosa). Dalam tulisan Ustaz Wira Mandiri Bacrun di akun facebooknya berjudul MELURUSKAN MAKNA IDUL FITRI ARTINYA HARI RAYA MAKAN-MAKAN, BUKAN KEMBALI KE FITRAH (SUCI DARI DOSA) menjelaskan mengenai bahasan ini.

Berikut penjelasan Ustaz Wira Mandiri Bachrun Hafizahullah:

Menjelang hari raya Idul Fitri, mulai muncul artikel-artikel, kultum-kultum, bahkan disusul oleh khutbah-khutbah yang memaknai idul fitri sebagai hari kembali ke fitrah, suci dari dosa.

Sebagiannya lagi lebih ekstrim dalam memaknainya. Dengan menganggap bahwa dia sudah bersih dari dosa, sehingga mengatakan, “Mari kita cetak dosa yang baru..” Na’uzubillah..

Ini adalah sebuah kekeliruan yang kiranya perlu kita luruskan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ

“Hari mulai berpuasa adalah hari di mana kalian semua berpuasa. Hari Fitri adalah hari di mana kalian semua berbuka.” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan oleh Albani)

Disebutkan oleh Al Allamah Ibnu Abidin dalam Raddul Mukhtar (2/165),

سُمِّيَ الْعِيدُ بِهَذَا الِاسْمِ لِأَنَّ لِلَّهِ – تَعَالَى – فِيهِ عَوَائِدَ الْإِحْسَانِ أَيْ أَنْوَاعَ الْإِحْسَانِ الْعَائِدَةَ عَلَى عِبَادِهِ فِي كُلِّ عَامٍ: مِنْهَا الْفِطْرُ بَعْدَ الْمَنْعِ عَنْ الطَّعَامِ وَصَدَقَةُ الْفِطْرِ

“Hari raya disebut sebagai ‘Ied karena di hari-hari tersebut Allah menganugerahkan berbagai jenis kebaikan pada setiap tahunnya. Di antaranya adalah kebolehan untuk makan setelah sebelumnya dilarang (di bulan Ramadan –pent) dan juga disyariatkannya zakat fithri..”

Jadi fitri artinya makan setelah sebelumnya berpuasa. Tidak ada kaitannya dengan suci dari dosa.

Di sisi lain, tidak ada yang bisa memastikan paska Ramadan kita ‘kembali ke fitrah’ kita, suci kembali dari dosa.

Meluruskan Makna IdulFitri

Darimana kita bisa memastikan amalan kita di bulan Ramadan diterima dan dosa-dosa kita diampuni Allah?

Allah ta’ala berfirman,

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (An-Najm: 32)

Kata Al Imam Ibnu Katsir dalam tafsir beliau terhadap ayat ini,

تَمْدَحُوهَا وَتَشْكُرُوهَا وَتُمَنُّوا بِأَعْمَالِكُمْ

“Yakni janganlah kalian memuji diri sendiri dan mensyukuri diri sendiri serta membanggakan amal sendiri.”

Allah juga berfirman,

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.” (An-Nisa’: 49)

Maksudnya yang mengetahui diterima atau tidaknya amalan kita adalah Allah ta’ala sebagaimana yang disebutkan oleh Al Imam Ibnu Katsir..

الْمَرْجِعُ فِي ذَلِكَ إِلَى اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ لِأَنَّهُ عَالِمٌ بِحَقَائِقِ الْأُمُورِ وَغَوَامِضِهَا.

Yakni segala sesuatu mengenai hal ini dikembalikan kepada Allah azza wajalla. Dialah yang lebih mengetahui hakikat semua perkara dan hal-hal yang rumit..

Wallahu a’lam.

Sumber Tulisan Ustaz Wira Mandiri Bachrun di akun Facebooknya Wira Bachrun pada 31 Mei 2019 dan dibagikan kembali pada Selasa, 13 Mei 2021 dengan keterangan Meluruskan Makna Idul Fitri.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Tidak Selenggarakan Sholat Idul Fitri

[jwt]

 

Tags: idul fitriIdul Fitri bukan kembali ke Fitrahmeluruskan makna idul Fitri
Previous Post

Zakat Fitrah dan Buka Puasa di Kampung Nelayan Korban Badai Seroja NTT

Next Post

Tatacara Shalat Idul Fitri di Rumah

Next Post
Hati-hati dalam Niat Beribadah

Tatacara Shalat Idul Fitri di Rumah

Vee House by Alvy Oktrisni Tampilkan Koleksi Rustic

Vee House by Alvy Oktrisni Tampilkan Koleksi Rustic

Dahulukan Mana: Zakat, Infaq, dan Sedekah atau Kebutuhan Rutin?

Dahulukan Mana: Zakat, Infaq, dan Sedekah atau Kebutuhan Rutin?

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga