APAKAH benar kita masih tetap bisa bahagia walaupun bukan hartawan? Jawabannya tentu saja bisa. Tugas kita adalah tinggal bagaimana terus semangat dalam mengerjakan amal saleh.
Baca Juga: Bahagianya Menjadi Orang yang Beriman
Masih Tetap Bisa Bahagia walaupun bukan Hartawan
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata,
وليست سعادة الدنيا بكثرة المال؛ لأنه قد يطغي؛ ولهذا تأمل قوله تعالى: (من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون) (النحل: ٩٧) ، لم يقل: من عمل عملا صالحا من ذكر أو أنثى فلنوسعن عليه المال ولنعطينه المال الكثير، قال: (فلنحيينه حياة طيبة) ؛ إما بكثرة المال أو بقلة المال، ويذكر عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن الله في الحديث القدسي: (إن من عبادي من لو أغنيته لأفسده الغنى، وإن من عبادي من لو أفقرته لأفسده الفقر)
“Kebahagiaan di dunia ini bukan dengan banyaknya harta, karena banyaknya harta bisa membuat seseorang melampaui batas.
Oleh karena ini, perhatikanlah firman Allah,’ Barang siapa yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman, niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan yang lebih baik dari yang mereka kerjakan selama di dunia.’ ( an-Nahl:97).
Allah tidak berkata, ‘Barang siapa yang beramal saleh baik dari laki-laki maupun perempuan, niscaya akan Kami lapangkan hartanya dan akan Kami berikan harta yang banyak.’
Namun yang Allah katakan, ‘Niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.’
Kehidupan yang baik ini bisa diraih dengan banyak atau sedikitnya harta.”
[Cms]
Sumber:
Syarh Riyadh ash-Shālihīn, 2/41-42.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail