MAHA Besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan sempurna. Ada bagian dalam tubuh manusia yang tidak dapat dihancurkan meski seluruh jasadnya membusuk setelah kematian. Bagian itu adalah tulang ekor dan Rasulullah dalam hadisnya menyebutkan bahwa manusia akan dibangkitkan dari tulang ekor ini.
Dalam beberapa hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa tulang ekor (coccyx) adalah tulang kecil di bawah tulang belakang.
Tulang ini adalah cikal dari untai utama diciptakannya tubuh manusia (sejak tahap embrio). Tulang itu akan tetap seperti itu meski manusia mengalami kematian, bahkan hingga tubuhnya membusuk.
Baca Juga: Al-Quran akan Mendatangi Kita di Hari Kiamat nanti
Manusia Dibangkitkan dari Tulang Ekor yang Tidak dapat Dihancurkan
Dari tulang ekor ini manusia akan di bangkitkan pada hari Kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa Allah yang Maha Kuasa mengirimkan hujan dari langit, kemudian mayat akan tumbuh dari tulang ekor ini seperti tumbuhnya tanaman.
Menurut riwayat lain dari Muslim, “Ada bagian tulang dalam tubuh manusia yang bumi tidak akan pernah hancur dan darinya tubuh yang yang baru akan dibentuk kembali (pada hari kiamat).” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, tulang apa itu?” kemudian beliau bersabda, “Tulang ekor.”
Dalam riwayat ketiga Musllim dari Abu Hurairah, semoga Allah meridhai-nya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Antara dua kali meniup sangkakala akan ada (selang waktu) empat puluh.”
Mereka bertanya, “Wahai Abu Huraiarah, maksudmu empat puluh hari?”
Abu Hurairah berkata, “Aku menolak untuk menjawab.”
Mereka berkata, “Apakah itu berarti empat puluh bulan?”
Abu Hurairah berkata, “Aku menolak untuk menjawab.”
Mereka bertanya, “Apakah maksudmu empat puluh tahun?”
Abu Hurairah berkata, “Aku menolak untuk menjawab. Kemudian Allah akan menurunkan air dari langit dan mereka (orang-orang) akan tumbuh seperti sayuran.
Bumi akan menghancurkan sebagian anak dari Anak Adam (setelah kematiannya) kecuali satu tulang; tulang ekor (tulang di dasar tulang belakang) kecuali satu manusia dibuat dan dari-nya pula tubuh manusia akan dibentuk kembali pada hari Kiamat.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menginformasikan fakta ilmiah ini kepada manusia sejak lama, namun hal tersebut baru dapat diungkap beberapa tahun yang lalu oleh para ilmuwan.
Para ahli emriologi membuktikan bahwa tumbuh manusia diciptakan dari untai sangat halus disebut “untai primer.”
Untai ini dibuat dengan kehendak Allah yang Mahakuasa pada hari ke-15 setelah pembuahan sel telur dan implantasi pada dinding rahim.
Ketika untai ini terbentuk, semua organ embriopun mulai terbentuk, terutama sistem saraf bagian awal tulang belakang, kemudian seluruh tubuh.
Allah telah memberikan untai kemampuan untuk merangsang sel untuk mulai membagi, membedakan satu sama lain, dan memiliki karakteristik khusus.
Hal ini juga membantu mereka membentuk jaringan dan organ khusus secara sempurna, yang saling melengkapi dan bekerjasama untuk melakukan semua fungsi tubuh.
Untai primer tersebut akan terurai (setelah manusia mati), kecuali sebagian kecil (asal tulang ekor) yang tersisa dari tulang belakang (yang dikenal dengan tulang ekor).
Inilah yang disebut “Ajbu Ath-Thanab” dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika manusia meninggal, seluruh tubuh terurai kecuali bagian ini, dari-nya manusia akan diciptakan kembali persis seperti tanaman berkecambah dari benih.
Proses ini akan berlangsung pada saat Kiamat. Hujan khusus akan turun dari Langit, dengan kehendak Allah Yang Mahakuasa.
Sekelompok ilmuwan Cina telah membuktikan dibeberapa laboratorium bahwa tidak mungkin untuk bagian akhir dari tulang ekor tersebut bisa dihancurkan sepenuhnya.
Mereka telah mencoba untuk melarutkannya secara kimia dengan asam yang sangat kuat, melalui pembakaran, dipukul benda keras, hingga diberi berbagai jenis radiasi.
Ini jelas membuktkan bahwa hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar dan mendahului semua eksperimen ilmiah, 1400 tahun yang lalu.
Sumber: Miracle of Al Quran and As Sunnah, DR. Zakir Naik, Aqwam. [Ln]