ChanelMuslim.com- Wabah covid-19 masih terus menghantui masyarakat. Dalam dan luar negeri. Siapa pun bisa tertular dan menjadi korban.
Namun begitu, umat Islam boleh jadi paling lebih tidak tertular daripada yang lain. Kecuali, memang sudah takdir Allah.
Sejumlah fakta berikut ini menunjukkan benteng yang sudah menyatu dalam syariat Islam. Benteng yang menangkal sejumlah penyakit. Termasuk, jauh dari covid.
Lima Fakta Ini Menjadikan Umat Islam Jauh dari Covid
Lebih Sering Cuci Tangan
Salah satu penyebaran covid-19 adalah melalui sentuhan. Tangan menyentuh tangan orang lain. Tangan menyentuh gagang pintu dan sejenisnya. Tangan menyentuh benda-benda yang terdapat virus covid.
Ketika tangan yang terdapat virus ini menyentuh wajah, maka potensi penularan akan lebih besar. Begitu pun dengan menyentuh makanan yang dikonsumsi.
Dalam Islam, mencuci tangan sudah menjadi bagian dari syariat. Yaitu, ketika akan berwudhu. Dan mencuci tangan menjadi awal dari kegiatan ini.
Dalam sehari, setidaknya ada lima kali kegiatan mencuci tangan. Waktunya tersebar dalam rentang waktu tertentu. Yaitu, Subuh, siang, menjelang sore, sore, dan malam.
Tidak ada umat Islam yang sehat dan memiliki kemampuan memperoleh air, pasti, melakukan kegiatan ini. Karena hal ini sudah menjadi kewajiban individu.
Baca Juga: Mengenal Rempah PH7 yang Bisa Mempercepat Penyembuhan Covid-19
Lebih Sempurna Mencuci Rongga Hidung dan Mulut
Ketika seseorang terhinggapi virus, dikabarkan bahwa virus akan menetap di rongga hidung atau mulut. Dari situlah virus akan menjalar ke seluruh tubuh.
Dalam hal mencuci atau kebersihan dua rongga ini, umat Islam jauh lebih sempurna. Karena dalam berwudhu, salah satu kegiatannya adalah berkumur dan mencuci rongga hidung. Tiga kali.
Kegiatan ini sama seperti mencuci tangan. Dalam sehari, kegiatan ini berulang sebanyak lima kali. Tersebar di lima waktu: pagi, siang, menjelang sore, sore, dan malam.
Lebih Sering Menjaga Jarak
Dalam kesehariannya, umat Islam terbiasa berinteraksi dalam dua pola. Pola yang jelas, yaitu terhadap orang-orang yang dikenal. Seperti, keluarga di rumah, tetangga di masjid, dan rekan kerja di kantor.
Pola kedua terhadap orang-orang yang tidak dikenal. Seperti dalam kendaraan umum, ruang-ruang publik seperti pasar, dan seterusnya.
Untuk yang pola pertama, umat Islam tidak mengenal adanya jarak. Semakin akrab atau dekat, semakin baik. Dan hal itulah yang diteladankan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sementara pola yang kedua, diwajibkan untuk menjaga jarak. Khususnya terhadap lawan jenis. Alias, yang bukan mahram.
Dengan begitu, umat Islam sudah terbiasa menjaga jarak. Khususnya terhadap yang bukan mahram, atau separuh dari warga yang berkerumun.
Lebih Sering di Tempat yang Jelas
Salah satu anjuran untuk mengurangi penyebaran wabah virus adalah dengan tidak banyak bepergian. Dengan cara ini, virus tidak terbawa ke tempat-tempat baru yang belum terjangkit.
Dalam hal ini, umat Islam jauh lebih terbiasa untuk tidak berada di sembarang tempat. Keberadaan hariannya sangat jelas: rumah, masjid, dan tempat kerja.
Umat Islam tidak terbiasa berada di sembarang tempat. Seperti nongkrong di tempat umum, keluyuran di jalan-jalan, atau di tempat hiburan malam.
Dengan kata lain, kalaupun umat Islam melakukan kerumunan, tempatnya bersih, dan terdiri dari orang-orang yang juga relatif bersih: lahir dan batin.
Baca Juga: Ini Alasan Perokok Rentan Terkena Covid-19
Lebih Kuat Imunnya
Imun dan iman hanya berbeda satu huruf. Tapi, keduanya memiliki hubungan yang kuat. Orang yang memiliki keimanan yang mantap, imunnya pun akan kuat.
Iman yang kuat mengajarkan seseorang untuk optimis, semangat, yakin, tidak takut, dan tetap bahagia. Meskipun dalam keadaan serba kekurangan. Karena dalam Islam, ukuran bahagia bukan dari ekonomi, melainkan dari ketenangan hati.
Ketenangan hati juga diraih dari iman yang kuat. Misalnya melalui zikir, doa, shalat, dan membaca Al-Qur’an.
Semua yang dicapai dalam iman yang kuat itu juga sebagai bagian dari kuatnya imun seseorang. Dan hal tersebut lebih pantas ada dalam diri umat Islam.
Jadi, sejumlah fakta harian menunjukkan bahwa umat Islam jauh lebih besar tidak tertular covid daripada yang lain. Bersyukurlah dan bersabarlah. [Mh]