ChanelMuslim.com – Kisah Haru Perjalanan ACQ Berbagi Takjil Gratis, oleh: Eka bilbiya.er
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan dalam program yang kami gagas melalui lembaga pendidikan Qur’an bernama “ACQ” (Aku Cinta Qur’an).
Berawal dari mendengarkan tausyiah Ramadan saat Tarhib Ramadan online, ide ini muncul. Yaitu tausyiah yang menyampaikan berkahnya berbagi di saat bulan mulia Ramadan terlebih dalam kondisi sulit seperti ini. Ide yang terbersit karena melihat banyak sekali saudara kita yang tengah membutuhkan simpati, perhatian dan uluran tangan kita di samping doa tentunya.
Baca Juga: Abu Dzar, Lelaki dari Ghifar yang Melakukan Perjalanan Panjang
Kisah Haru Perjalanan ACQ Berbagi Takjil Gratis
Dipilihlah program Berbagi Takjil Gratis yang akan kami selenggarakan di bulan Ramadan yang tinggal menunggu hari. Namun saat itu kami belum terfikirkan bagaimana caranya tetap berbagi dalam kondisi wabah covid-19 yang mengharuskan kita tetap di dalam rumah dan menjaga interaksi sosial agar tidak berkerumun.
Akhirnya, kami memutuskan untuk tetap melaksanakan program ini namun dengan teknis yang tetap aman dalam situasi wabah. Yaitu dengan menyiapkan takjil di meja di depan rumah ACQ yang siap ambil oleh para pemakai jalan dan kami pasang spanduk sebagai keterangan bahwa makanan tersebut boleh diambil.
Alhamdulillah cara ini cukup efektif untuk kami terapkan di hari pertama. Dengan dana yang terbatas hanya bisa bertahan untuk Ramadan ke -10, kami yakinkan diri untuk menjalankan program ini semata memohon kemudahan dan rida Allah Swt.
Atas karunia Allah jua kami mendapatkan izin dan dukungan dari pengurus RT setempat sehingga kami bisa dengan mudah memberikan informasi terkait takjil di group WhatsApp RT setempat. Tujuannya adalah agar masyarakat yang membutuhkan dan terdampak covid-19 mengetahui program ini dan mengambil takjil untuk mereka berbuka.
Kemudahan hanya dari Allah Swt, ketika hari pertama kami membuka meja takjil mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar. Awalnya mereka belum faham kalau kami berbagi dan bukan berjualan sehingga mereka para pejalan terlihat enggan mendekat dan mengambil.
Namun setelah kami jelaskan bahwa boleh ambil dan kami berbagi bukan berjualan barulah mereka mendekat sambil menyunggingkan senyum seolah pertanda syukur.
Sungguh terharu, ketika menemui fakta di lapangan beberapa yang mengirim pesan melalui chat pribadi mereka menyampaikan, “Betulkah ACQ berbagi takjil? Saya ingin mengambil sedikit sekedar untuk anak saya berbuka”. Membaca pesan ini saya tak kuasa menahan air mata, benarkah di sekitar saya ada yang seperti ini? Padahal hal ini yang kami takutkan, yaitu ketika ada tetangga kita yang lapar dan kita tidak mengetahuinya.
Selanjutnya, kami semakin bersemangat, tetap menggelar takjil di hari berikutnya berharap yang belum memiliki makanan berbuka bisa turut merasakan indahnya berbuka puasa dengan kue yang kami sajikan alakadarnya.
Mendekatlah beberapa pengemudi ojek online sepeda motor, kami tawarkan untuk mengambil secukupnya. Dengan wajah sumringah dia terlihat senang sambil sedikit bercerita, ”Sejak subuh saya keluar mencari penumpang tapi sepi sekali, Alhamdulillah sore ini ada satu penumpang” sambil mengucap terima kasih dia berlalu tetap dengan senyum meski hatinya getir dengan kenyataan hari itu.
Dan banyak kisah lain yang tertutur dari pedagang keliling, yang mulai sepi berjualan, tukang jahit keliling dan aneka profesi lain yang saat ini pun terdampak hingga kehidupannya berubah drastis.
Selanjutnya di hari ke-dua, saya menyampaikan melalui gambar foto terkait program berbagi yang telah terlaksana hari sebelumnya, berharap esok hari, masyaraat berkenan untuk tetap mengambil takjil untuk berbuka.
Tak lama ada pesan WA masuk yang menyampaikan bahwa dia mau berdonasi dan meminta nomor rekening untuk transfer. MasyaAllah tak pernah terbayangkan sebelumnya akan ada yang turut berdonasi karena kami tidak mengajukan proposal atau bentuk permintaan bantuan apapun untuk program ini. Maha Besar Allah yang memberikan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Sejak hari kedua itu, beberapa warga tiba- tiba datang dengan membawa makanan yang dia niatkan untuk berbagi juga sehingga bertambah menu dan jumlah takjil yang bisa kami bagi.
Dengan demikian, semakin banyak warga yang kurang mampu dan terdampak bisa berbuka dengan menu yang kami sediakan bersama. Hingga hari ke-9 saya menulis ini, program ini Alhamdulillah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar dan InsyaaLLah dari donasi yang terus masuk program ini akan berjalan hingga hari ke-20 Ramadan dan semoga sampai hari ke-30.[ind]