KEUTAMAAN panjang umur dalam ketaatan.
Pada sebelumnya telah diceritakan sedikit mengenai mimpi Thalhah.
Berkata Tholhah, Saya melihat dalam mimpi, seolah Saya di samping pintu surga, tiba-tiba Saya bersama keduanya salah satunya keluar dari surga.
Telah diidzinkan (masuk surga terlebih dahulu) pada yang meninggal terkahir dari keduanya, kemudian keluar, kemudian diizinkan (masuk surga) bagi yang mati syahid, kemudian keduanya keluar menemui saya dan berkata padaku, kembalilah kamu, belum saatnya masuk surga (karena belum meninggal).
Maka Thalhah mulai bercerita kepada orang-orang tentang dia, dan mereka takjub mendengarnya. Kemudian hal ini sampai kepada Rasulullah.
فقال: مِن أيِّ ذلك تَعجَبونَ؟ قالوا: يا رَسولَ اللهِ، هذا كان أشَدَّ اجتِهادًا، ثم استُشهِدَ في سَبيلِ اللهِ، ودخَلَ هذا الجَنَّةَ قَبلَه. فقال: أليس قد مَكَثَ هذا بَعدَه سَنةً؟ قالوا: بلى. وأدرَكَ رَمَضانَ فصامَه؟ قالوا: بلى. وصلَّى كذا وكذا سَجدةً في السَّنةِ؟ قالوا: بلى. قال رَسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: فلَمَا بَينَهما أبعَدُ ما بَينَ السَّماءِ والأرضِ.
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Apa yang kamu herankan? Mereka berkata: Wahai Rasulullah, orang ini adalah orang yang paling rajin, kemudian dia syahid di jalan Allah, dan orang ini masuk surga sebelum dia. Beliau bertanya: Bukankah orang ini tinggal setahun setelahnya? Mereka berkata: Ya. Dan dia mendapatkan Ramadhan dan berpuasa? Mereka berkata: Ya. Dan dia shalat ini dan itu, sujud ini dan itu dalam setahun ? Mereka berkata: Ya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Dan yang ada di antara keduanya adalah sejauh langit dan bumi” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesimpulan hadits sangat jelas, bahwa sisa waktu setahun dari orang yang meninggal terakhir karena diisi dengan ketaatan, dan pahalanya lebih banyak sehingga masuk surganya lebih dahulu.
Secara ikhtiar ada dua macam yang bisa dilakukan setiap muslim agar Allah memberi karunia panjang umur.
Pertama, ikhtiar kauni, maksudnya ikhtiar ini bisa dilakukan setiap orang, muslim atau kafir, seperti pola makan yang sehat, olah raga yang cukup, tidur yang sehat, aktif dalam kegiatan, menjaga kesehatan, tidak mudah stress dan lapang dada dan lain-lain.
Baca juga: Keutamaan Panjang Umur Dalam Ketaatan (1)
Keutamaan Panjang Umur Dalam Ketaatan (2)
Sunnatullah ini bisa dilakukan siapa saja, jika muslim melakukannya dengan niat ibadah, maka mendapat pahala.
Kedua, ikhtiar syar’i yaitu, ikhtiar berupa ketaatan yang ada panduannya secara Syariah yang menjadi sebab atau wasilah panjang umur, seperti berdoa, infak, shilaturahim dan lain-lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) .
Dari Anas bin Malik berkata, Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Siapa yang ingin dimurahkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah silaturahim”(HR. Bukhari no. 2067 dan Muslim no. 2557).
Bahwa silaturahim adalah salah satu sarana untuk mendapat rejeki yang mudah, banyak dan berkah, serta umur yang baik, sehat, kuat dan panjang. Wallahu a’lam.[Sdz]