HATI-HATI, kamu bisa jadi orang bangkrut di akhirat karena interaksimu dengan orang lain. Mereka bisa membuatmu bangkrut dengan banyak mengambil pahalamu dan banyak memberikan dosa kepadamu.
Seorang yang bangkrut itu adalah orang yang banyak berbuat baik tetapi buruk kelakuannya kepada orang lain.
Walaupun orang itu banyak pahala kebaikan namun akan diambil dan diberikan kepada orang yang dulunya pernah mereka dzolimi sehingga orang yang terdzolimi itu protes dan mengadu kepada Allah.
Lalu akibat lisan yang sering marah-marah, membentak, menyakiti orang lain, bergosib, ghibah, membicarakan keburukan orang lain dan tangan yang sering menampar dan memukul, maka pahala yang engkau dapatkan sedikit demi sedikit akan engkau bagikan kepada orang-orang yang engkau sakiti.
Pahala yang seharusnya mampu mengantarkanmu ke surga yang lebih tinggi itu semakin lama semakin terkikis dan menyusut, surgamu semakin lebih rendah lagi.
Akibat begitu banyaknya orang yang engkau sakiti, pahala yang engkau kumpulkan itu tambah sedikit, semakin lama semakin menipis dan akhirnya habis.
Kesempatanmu mendapatkan surga lenyap sudah. Engkau berdiri tegang, tidak bergeming, kaku, kelu, pucat, ternganga menyaksikan apa yang baru saja engkau alami.
Sayang sekali, ternyata orang-orang yang engkau sakiti itu masih banyak dan terus mengadu kepada Allah.
Dirimu sendiri sudah tidak memiliki pahala untuk dibagikan sebagai ganti perlakuanmu dulu yang suka menyakiti dan membuat orang lain rugi.
Saat pahalamu habis maka dosa orang yang engkau dzolimi akan diberikan kepadamu. Dosa itu terus menumpuk semakin banyak, semakin banyak lagi.
Nerakamu semakin lama semakin dalam, lebih dalam lagi dan lebih dalam lagi akibat dosa yang terus mengalir di pundakmu.
Pada akhirnya surga di depan mata itu hangus berganti pilunya neraka. Semua akibat ulahmu. Semua akibat dirimu yang suka menyakiti dan merugikan orang lain.
Dan akhirnya, engkau menjadi salah satu orang yang bangkrut.
Baca juga: Masalah Gangguan Setan dalam Rumah Tangga
Kamu Bisa Jadi Orang Bangkrut di Akhirat Jika Melakukan Ini
Sekali lagi, hati-hati terhadap dosa yang engkau lakukan kepada orang lain dan hati-hati pula akan hak orang lain yang belum engkau tunaikan.
Dosa kepada orang lain itu seperti meng-ghibah kejelekan orang, membentak, marah, memfitnah, menghina, memukul, mencuri, menyakiti dan membunuh.
Sedangkan hak orang lain yang kita berkewajiban menunaikannya adalah berutang, berjanji, dan meminjam barang milik orang lain.
Semua itu tidak bisa dihapus dengan sholat, puasa, zakat, haji, sedekah tapi hanya bisa lunas jika engkau minta maaf atas kedzalimanmu kepada orang yang pernah engkau dzolimi atau menunaikan apa yang menjadi haknya.
Jika tidak maka akan diselesaikan di akhirat dengan cara mengambil pahalamu untuk diberikan kepada orang lain atau menambah dosamu mengurangi dosa orang lain.
Sobat, semoga saja cerita itu hanya ilusi dan tidak pernah menjadi kenyataan maka koreksi diri, jaga tangan, lisan dan pikiran.
Berusaha untuk tidak membuat sakit hati orang lain. Berusaha untuk tidak merugikan orang lain. Bahkan sebaliknya berusahalah untuk senantiasa memberikan manfaat kepada orang lain, memberi kemuliaan dan kebahagiaan kepada orang lain maka surgamu akan semakin tinggi.[ind]