JUMAT pertama di awal bulan Dzulhijjah. Hari ini adalah hari istimewa. Hari Jumat pertama di 10 hari awal Dzulhijjah yang mulia.
Terkumpul banyak keutamaan yang membuat doa-doa yang dilangitkan akan diijabah Allah.
Sejak semalam, kepadatan di Masjidil Haram, Makkah, sudah sangat luar biasa, karena berada di puncak musim haji.
Jemaah haji yang sehat dan mampu, hampir dipastikan tak ingin ketinggalan momen shalat Jumat di Masjidil Haram hari ini.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti mengulas tentang hari Jumat yang istimewa.
Sejarah mencatat, shalat Jumat pertama dilaksanakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di Wadi Ranuna.
Sebuah tempat yang berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Quba atau kurang lebih empat kilometer dari kota Madinah. Di tempat ini sekarang berdiri Masjid Jumat sebagai penanda.
Dalam khutbah Jumat pertamanya, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan, di antaranya,
“Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya.
Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.”
Baca Juga: Keutamaan-keutamaan Bulan Dzulhijjah
Jumat Pertama di Awal Dzulhijjah
Lalu disebutkan beberapa ayat dalam Alqur’an seperti QS Ali Imran ayat 30; QS Qaf ayat 29; QS Al-Ahzab ayat 71; QS Al-Ankabut ayat 3; QS Al-Anfal ayat 42.
Isi khutbah tersebut tercatat dalam kitab Tarikh Thabari, Tafsir al-Qurthubi, Subul al-Huda wa ar-Rasyad, dan Al-Bayan al-Muhammadi. Juga diperkuat dengan keterangan Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir.
Pada masa daulah Abbasiyyah, tercatat ada seorang khalifah yang terakhir mampu memberikan khutbah Jumat.
Ia adalah Muhammad Ar Radhi Billah, khalifah ke-20 yang dinobatkan pada usia 25 tahun, di saat daulah Abbasiyah sudah berada di titik nadir.
Setelahnya, tak ada lagi khalifah Abbasiyah yang mampu berkhutbah Jumat.
Ia dikenal sebagai sosok yang alim dan dekat dengan para ulama, sekaligus khalifah terakhir yang memiliki kumpulan syair yang dibukukan.
View this post on Instagram
Shalat Jumat dan khutbah Jumat adalah ibadah yang ada tuntunannya, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Di mayoritas negara-negara Timur Tengah, kerajaan akan menjatuhkan hukuman mati bagi para pengkhutbah yang dinilai melenceng.
Di negeri tercinta, ada yang membuat wacana akan menghadirkan perempuan untuk memberikan khutbah Jumat di pesantrennya. Astaghfirullah![ind]