• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 15 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Jenin yang Pilu

Juli 5, 2023
in Khazanah, Unggulan
Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

(foto: Association France Palestine Group Local 69)

85
SHARES
650
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

JENIN yang pilu. Darah para syuhada kembali tertumpah di bumi Palestine. Kali ini serangan brutal itu terjadi di kota Jenin. Kota bersejarah yang menjadi titik sentral perlawanan Intifada kedua pada 2000.

Saat itu, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jenin. Sedikitnya 52 syuhada Palestine syahid serta 23 tentara Israel terbunuh dalam 10 hari pertempuran sengit.

Wilayah itu menjadi benteng pertahanan generasi baru pejuang Palestine. Bersamaan dengan Gaza, Jenin kini menjadi simbol perlawanan utama.

Sejak pekan lalu, bombardir kembali terjadi. Operasi yang berlangsung pada Senin (3/7) menandai eskalasi yang signifikan dan merupakan salah satu serangan terbesar dalam beberapa tahun.

Mengutip tulisan Uttiek M. Panji Astuti dalam artikelnya yang berjudul sama, ia mengulas peristiwa di kota bersejarah ini.

Baca juga: Anak-anak di Palestina Selalu Bawa Surat Perpisahan untuk Keluarganya di Saku Celana

Jenin yang Pilu

Kota Jenin merupakan tempat di mana jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, ditembak tentara I*r*el saat melakukan tugas jurnalistik bulan Mei tahun lalu.

Di kota ini juga berdiri kamp pengungsi Palestine yang sangat besar, tempat tinggal saudara-saudara kita yang terusir dari rumahnya pada peristiwa Nakba 1948.

Kamp pengungsian itu didirikan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) pada 1953, setelah kamp asli di daerah itu hancur diterjang badai salju.

Membayangkan apa yang terjadi di kamp pengungsian itu, ingatan saya melayang saat pertama kali melihat kamp pengungsi Palestine di kota Jericho.

Rumah-rumah tua yang terlihat centang perenang. Terlihat kumuh dan lusuh.

Kabel-kabel berseliweran dengan ruwet, anak-anak kecil memakai sweater lusuh nampak asyik bermain seakan tak terganggu dengan kondisi di sekitarnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Uttiek M Panji Astuti (@uttiek.herlambang)


Bagaikan bumi dan langit dengan settlement yang dibangun I*r*el di atas tanah Palestine yang diduduki. Rumah-rumah di dalam settlement berderet rapi seperti kompleks-kompleks perumahan modern.

Jalanan cukup lebar dengan taman di kiri-kanannya. Mobil-mobil keluaran terbaru terparkir di pinggir jalan. Sesekali anak-anak muda memakai kippa berjalan melintas.

Tentara terlihat berjaga di ujung-ujung perempatan.

Begitu keluar dari settlement, pemandangan sungguh menyesakkan dada. Rumah-rumah tua Palestine, banyak yang terlihat kosong ditinggal penghuninya mengungsi.

Di balik tragedi yang memilukan di Jenin hari ini, ada angin segar yang berhembus dari sana. Para mujahid yang kini tengah berjuang di Jenin merupakan gabungan dari faksi-faksi yang ada di Palestine.

Persatuan adalah barang langka bagi umat Islam. Selama ini dengan segala cara umat dicerai berai hingga perjuangan menjadi sulit adanya.

“Sesungguhnya ini adalah umat kalian, umat yang satu, dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepada-Ku.” [QS Al-Mu’minun: 52]

Jangan lupa untuk selalu menyelipkan doa untuk saudara-saudara kita di Palestine.[ind]

Tags: jeninpalestinauttiek m panji astuti
Previous Post

3 Tahap Penyesuaian Diri dalam Pernikahan

Next Post

Bayar Dam Haji di Tempat Resmi Dapat Sertifikat, Dagingnya Disalurkan ke Indonesia melalui BAZNAS

Next Post
Bayar Dam Haji di Tempat Resmi Dapat Sertifikat, Dagingnya Disalurkan ke Indonesia melalui BAZNAS

Bayar Dam Haji di Tempat Resmi Dapat Sertifikat, Dagingnya Disalurkan ke Indonesia melalui BAZNAS

Hasil dari Kerja Keras

Islam Itu Positif

Mayoritas Umat Islam di Jepang Warga Indonesia

Mayoritas Umat Islam di Jepang Warga Indonesia

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga