KHAWATIR terhadap masa depan membuat seseorang menjadi stres sehingga banyak mempengaruhi perilaku dan aktivitasnya sehari-hari. Namun sesengguhnya sebagai hamba Allah, ia tidak akan dibebani sesuatu yang belum terjadi. Yang paling penting adalah berusaha sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk masa depan.
Berikut ini nasihat dari Ustadz Faisal Kunhi M.A agar tidak terlalu mengkhawatikan masa depan yang berada digenggaman Allah subhanahu wa ta’ala:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok.” (QS. Luqman: 34)
Jangan khawatir dengan masa depan karena ia berada di tangan Allah.
Jangan khawatir dengan apa yang belum terjadi, karena tidak ada sesuatu pun yang terjadi kecuali dengan izin Allah.
Jangan khawatir dengan rezeki anak-anakmu karena setiap anak sudah ada rezekinya.
Jangan khawatir dengan masa depan anak-anakmu selama engkau berusaha menjadi orang yang shalih, maka Allah akan memelihara anak keturunanmu.
Baca Juga: Rencanakan Masa Depan Anak dengan Cegah Stunting
Jangan Khawatir terhadap Masa Depan
Allah berfirman, “Telah datang ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan.” (QS. An-Nahl: 1)
Jangan dibuat stres dengan sesuatu yang belum terjadi, apakah Anda akan melahirkan anak sebelum waktunya, apakah Anda akan memetik buah sebelum masak?
Hari esok adalah sesuatu yang belum datang, janganlah dibuat cemas olehnya, hadapi dengan ikhtiar, doa, dan tawakkal. Kita tidak bisa menyeberangi jembatan kecuali setelah kita berada di atas jembatan itu.
Dan siapa yang tahu apakah kita sampai pada jembatan itu? Bisa jadi kita berhenti sebelum sampai pada jembatan itu atau mungkin jembatan itu hanyut terbawa banjir.
Memberikan kelonggaran kepada pikiran untuk masuk ke dalam ruang masa depan dan kemudian membuat kita terhanyut dalam hal-hal tak terduga yang masih mungkin akan terjadi adalah sesuatu yang tidak dibenarkan, karena itu merupakan tindakan thulul amal (panjang angan-angan).
Menakuti-nakuti dengan apa yang belum terjadi, lalu membuat kita depresi dan buruk sangka kepada Allah adalah tugasnya setan.
Allah berfirman,
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS Al-Baqarah 268)
Banyak orang yang meratap bahwa sepuluh tahun lagi masa depannya akan suram, padahal besok dia belum tentu hidup, tidak seharusnya orang menggadaikan dirinya untuk sesuatu yang tidak ada.
Biarkan masa depan datang dengan sendirinya, jangan menanyakan kabar beritanya, dan jangan menunggu serangannya karena hari ini Anda sudah disibukkan dengan berbagai macam aktivitas.