JADIKANLAH segala sesuatu bernilai zikir. Seperti diketahui, zikir artinya mengingat serta memuji Allah. Dalam setiap langkah kehidupan, sudah seharusnya kita selalu berzikir.
Baca Juga: Dzikir Rasulullah setelah Shalat
Jadikanlah Segala Sesuatu Bernilai Zikir
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
الإنسان يمكن أن يحول كل أفعاله ذكرًا لله؛ يعني: لا يتكلم إلا وهو يحتسب أجره على الله ولا يكف عن شيء إلا ويحتسب أجره على الله، ولا يعمل شيئًا حتىَّ يحتسب أجره على الله،
حتى قال النبي لسعد بن أبي وقاص إنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله إلا أجرت عليها حتى ما تجعله في فم امرأتك وأخبر أن الرجل إذا أنفق على نفسه فهو صدقة فالموفق -أسأل الله أن يجعلني وإياكم منهم- يستطيع أن يحول العادات والشهوات عبادات وحينئذ يكون ذاكرا لله فإذا أردت أن يبارك الله لك في عمرك وفي زمنك فعليك بذكر الله ( الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ) ( آل عمران ١٩١) ولا شك أن رسول الله أشد الناس ذكرا لله وأكثرهم ذكرا لله ولهذا بارك الله له في عمره وفي عمله وفي قوله وفي فعله
“Memungkinkan bagi seseorang untuk merubah segala perbuatannya menjadi zikir kepada Allah. Yakni tidaklah dia berbicara melainkan mengharapkan pahala Allah, tidaklah dia menahan diri dari sesuatu melainkan mengharap pahala Allah, dan tidaklah dia melakukan sesuatu melainkan mengharap pahala Allah.
Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Sa’d bin Abi Waqqash,
‘Tidaklah engkau memberikan infak yang engkau mengharapkan Wajah Allah dengannya melainkan engkau akan diberi pahala disebabkan itu, sekalipun apa yang engkau suapkan di mulut istrimu.’
Nabi juga mengabarkan bahwa apabila seseorang menafkahi dirinya sendiri maka hal itu bernilai sedekah.
Maka orang yang mendapatkan taufik -aku memohon kepada Allah agar menjadikan aku dan kalian bagian dari mereka- mampu mengubah segala macam kebiasaan dan syahwatnya bernilai ibadah, dan dalam kondisi seperti ini jadilah dia seorang yang berzikir kepada Allah.
Apabila engkau menginginkan agar Allah memberkahi usia dan waktu-waktumu, maka hendaknya engkau berzikir kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‘Orang-orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri dan duduk serta berbaring’ (Ali ‘Imran: 191).
Dan perkara yang tidak diragukan lagi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling kuat dan sering berzikir kepada Allah; oleh karena itu Allah memberkahi usia, amalan, ucapan, dan perbuatan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
[Cms]
Sumber:
Fath Dzī al-Jalāli wal Ikrām, jilid 4, hlm. 642.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail