ISLAM sebagai agama resmi di 26 negara di Asia dan Afrika juga merupakan agama dengan pertumbuhan paling cepat di dunia.
Komunitas Muslim dunia diperkirakan telah mencapai total 2.006.931.770 berdasarkan data dari Global Muslim Population di awal bulan April 2023
Dilansir dari Morocco World News, Muslim mewakili lebih dari 25 persen dari 8 miliar lebih populasi global. Itu artinya, Islam adalah agama terbesar kedua di dunia setelah Kristen.
Sebuah laporan tahun 2017 oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa umat Islam adalah “kelompok agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.” Dalam laporan tersebut diproyeksikan Islam akan mengalahkan Kristen sebagai agama terbesar di dunia.
Baca Juga: Jastip Bisa Jadi Riba, Baca Penjelasan Ustaz tentang Hukum Jastip dalam Islam
Islam Agama dengan Pertumbuhan Paling Cepat, Lebih dari 2 Miliar Populasi Global
“Muslim akan tumbuh dua kali lebih cepat dari keseluruhan populasi dunia antara tahun 2015 dan 2060 dan, pada paruh kedua abad ini, kemungkinan besar akan melampaui umat Kristen sebagai kelompok agama terbesar di dunia,” kata laporan tersebut.
Ditambahkan bahwa bayi yang lahir dari orangtua Muslim akan mulai melebihi jumlah bayi yang lahir dari orangtua Kristen pada tahun 2035.
Populasi dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 32 persen dalam beberapa dekade mendatang. Namun, populasi Muslim diproyeksikan meningkat sebesar 70 persen, dari 1,8 miliar pada 2015 menjadi hampir 3 miliar pada 2060.
Selain itu, laporan tersebut memperkirakan perpindahan agama akan “menghambat” pertumbuhan agama Kristen yang diperkirakan mencapai 72 juta orang antara tahun 2015 dan 2060.
Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa perpindahan agama tidak akan memberikan dampak negatif pada pertumbuhan populasi Muslim.
“Muslim ditemukan di setiap wilayah di dunia,” kata Populasi Muslim Global, mencatat bahwa kekuatan komunitas Muslim tertinggi ditemukan di wilayah Asia-Pasifik.
Indonesia adalah rumah bagi komunitas Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 240.977.000 Muslim, diikuti oleh Pakistan (+230 juta), India (+219 juta), Bangladesh (+156 juta), dan Nigeria (+113 juta), menurut laporan tersebut. [Ln]