ISTILAH investasi bodong emak-emak viral menjelang Lebaran Idul Fitri. Pasalnya bermula dari sebuah status perencana keuangan di Twitter yang mengatakan bahwa uang THR anak-anak yang dititipkan ke ibunya adalah wujud investasi bodong.
Sontak, unggahan ini membuat para Emak marah dan tidak terima, bukan hanya kaum Ibu, tapi banyak orang yang tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Salah satunya adalah Irene Radjiman yang menulis tentang “Investasi Bodong Emak-emak” berikut ini.
Kemarin saat menjelang idul fitri, berseliweran meme seperti ini.
Investasi bodong ternyata berawal dari “Sini THR-nya titipin mama aja.”
Awalnya ini dianggap candaan, namun ternyata efeknya luar biasa. Anak-anak remaja sampai bisa bicara,
“Oohh jadi dulu itu, Mama sudah menipu saya saat kecil. Sekarang saya sudah besar, sudah paham, saya tidak mau ditipu Mama lagi.”
Bahkan sampai ada yang membuat dalil dengan pernyataan seperti ini,
“Jangan-jangan selama ini emak-emak punya banyak utang dengan anaknya, saat menyimpan uang THR anak dan tidak mengembalikannya.”
Di situ saya mulai istighfar. Kenapa logika kebenaran seolah ingin dibolak-balik.
Sungguh dahsyat pengaruh meme itu, mengajari anak untuk su’udzon kepada orang tuanya sendiri. Lupa, bagaimana ibunya mengandung, merawatnya dengan penuh kasih sayang dari kandungan.
Melahirkannya dengan taruhan nyawa. Menyusui walau perih di payudara akan terasa karena tarikan dan kasarnya lidah bayi.
Tidur hanya beberapa jam, sebentar-sebentar terbangun untuk membersihkan kotoran dan memberinya susu. Mengajarinya berjalan, mengajarinya membaca dan menulis, mengenalkan pada Tuhan-Nya.
Baca Juga: 5 Tips Investasi untuk Pemula yang Harus Diketahui
Investasi Bodong Emak-emak
Saat anaknya sakit, ibu akan selalu ada di dekatnya. Mengorbankan apapun yang ia punya untuk kebahagiaan anaknya.
Ibu tidak akan membohongi anaknya kecuali untuk beberapa hal ini.
1- Ibu bohong pada anaknya dengan mengatakan bahwa dirinya sudah makan, karena tahu makanan tak cukup, dan ibu ingin anaknya kenyang.
2- Ibu bohong pada anaknya dengan berkata “saya baik-baik saja,” walau dalam kondisi sakit, karena tak ingin anaknya khawatir.
3- Ibu bohong pada anaknya dengan mengatakan, “Sekolah saja, biayanya urusan ibu,” padahal ia menjadikan kepalanya bagai kaki, kaki bagai kepala, untuk memperjuangkan masa depan anak-anaknya.
Dan semua itu seolah tidak ada artinya dengan meme “Invsestasi Bodong Emak-Emak”
Harta yang diberikan anak pada orang tuanya bukanlah investasi bodong.
Justru inilah investasi yang paling benar karena investasi ini bukan hanya kembali untuk mudahnya urusan dunia, tapi investasi ini juga sampai ke akhirat.
Meme “Investasi Bodong Emak-Emak” ini bukan hanya merendahkan martabat para ibu, tapi juga merendahkan syariat Allah.
Jika orang tua mengambil harta anak, maka tidak boleh bagi anak untuk menuntut orang tuanya agar mengembalikannya.
Jika ternyata orang tua mengembalikannya, maka alhamdulillah. Namun jika tidak mengembalikan harta tersebut, maka itulah hak orang tua.
عن عائشة عن النبي صلى الله عليه و سلم أنه قال ” ولد الرجل من كسبه من أطيب كسبه فكلوا من أموالهم “
Dari Aisyah dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Anak seseorang itu termasuk jerih payah orang tersebut, bahkan termasuk jerih payahnya yang paling bernilai. Maka makanlah sebagian harta anak.” [HR. Abu Daud, no. 3529 dan dinilai sahih oleh Al-Albani]
Perlu diketahui bahwa kebolehan orang tua untuk mengambil harta milik anak, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak, itu memiliki beberapa syarat, yaitu:
1- Tidak memberikan mudharat bagi sang anak dan tidak mengambil harta yang berkaitan dengan kebutuhan sang anak.
2- Tidak mengambil harta anaknya kemudian diberikan kepada anaknya yang lain.
3- Orang tua tidak menghambur-hamburkan harta tersebut dan tidak berbuat mubadzir (mubadzir adalah membelanjakan harta dalam hal yang tidak jelas manfaatnya dari sisi dunia atau pun dari sisi agama).
4- Orang tua membutuhkan atau berhajat dengan harta anaknya yang dia ambil.
Jadi bila THR anak yang dititipkan pada ibunya tidak memberikan mudharat bagi sang anak, tidak diberikan pada anak yang lain, dan tidak dihambur-hamburkan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, maka itu tidaklah mengapa.
Apalagi bila digunakan oleh sang ibu untuk kebutuhan keluarga yang akhirnya kembali lagi pada sang anak walau dalam bentuk yang berbeda. Ini bukan investasi bodong!!!
Justru ini adalah investasi dunia akhirat yang insyaa Allah diridhoi oleh Allah karena dalam ridho orang tua ada ridho Allah.
Saya berharap, tulisan ini juga dibaca oleh para remaja. Pesan saya untuk kalian anak-anakku generasi penerus bangsa.
“CERDASLAH! JANGAN MAU MASA DEPAN KALIAN DIMISKINKAN OLEH PROPAGANDA BODONG MACAM ITU!”
Bila kalian bisa memuliakan orang tua dengan harta, muliakanlah mereka dengan harta.
Bila kalian bisa memuliakan orang tua kalian dengan waktu, muliakanlah dengan waktu.
Bila kalian bisa memuliakan orang tua kalian dengan tenaga, muliakanlah dengan tenaga.
Bila kalian bisa memuliakan orang tua kalian dengan perhatian, muliakanlah dengan perhatian.
Muliakanlah orang tua kalian dengan apapun yang kalian punya.
Hakekat ini memang tersirat dalam ayat:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al Isra Ayat 23-24)
Namun ternyata, Allah memberi balasan baik bukan hanya bila dijalani oleh umat muslim, tapi juga bila dijalani oleh non muslim.
Bila kalian sering mendengar perjalanan kisah sukses orang-orang kaya, mereka akan bicara banyak hal teknis bagaimana mereka memulai usaha jatuh bangun hingga kemudian menjadi kaya.
Saat kalian tiru, kok enggak bisa sekaya mereka? Bisa jadi ada hidden factor yang tidak kalian ketahui, yaitu bakti mereka kepada orang tuanya. Cara mereka memuliakan orang tuanya.
Kenapa mereka tidak mau memberi tahu? Karena mereka merasa memuliakan orang tua adalah kewajiban mereka, dan mereka merasa harus melakukannya.
Maka mereka merasa ini adalah hal yang lumrah dilakukan anak pada orang tuanya, tanpa mereka sadari Allah ridho, menjadikan dunia datang tunduk pada mereka, karena mereka sudah lebih dulu mendatangkan kebahagiaan dunia untuk orang tua mereka.[ind]
sumber: t.me/ireneradjiman