ChanelMuslim.com- Liburan tak sekadar melepas stress dan menikmati pemandangan alam. Lebih dari itu, liburan bersama keluarga setidaknya memiliki tujuh manfaat.
Mengenalkan Allah dengan cara yang berbeda.
Memahami sesuatu dalam wujudnya jauh lebih berkesan daripada sekadar teori. Dalam liburan keluarga seperti mengunjungi taman, kebun, sungai, hutan, pantai, dan lainnya sebaiknya berisi nilai keimanan.
Yaitu, mengenalkan keluarga tentang Allah subhanahu wata’ala melalui berbagai ciptaan-Nya. Seperti keindahan pepohonan yang tersusun rapi. Bunga-bunga yang menawan. Sungai jernih yang memberikan kesan ketenangan. Dan lainnya.
Itu semua ciptaan Allah. Semua keindahan alam, kebaikannya, keteraturannya; menunjukkan keagungan Penciptanya. Yaitu, Allah subhanahu wata’ala.
Dalam istilah yang lain, disebut dengan tafakur alam. Yaitu, meresapi dan memaknai keindahan alam sebagai ayat-ayat kauniyah. Atau, tanda-tanda kekuasaan Allah yang terhampar di alam raya.
Lebih bagus lagi jika disisipi dalil Al-Qur’annya. Seperti ayat tentang perputaran bumi, matahari, dan bulan dalam Surah Yasin. Atau, ayat tentang hikmah di balik penciptaan gunung-gunung. Dan seterusnya.
Menguatkan Hubungan Keluarga
Keakraban tak selalu terjadi karena kedekatan. Tak berarti karena sama-sama satu rumah keakraban bisa diraih otomatis.
Adakalanya, dalam rutinitas keseharian, kita tidak bisa menangkap alamiahnya sifat seseorang. Padahal, orang itu sudah sangat sering bersama kita.
Seperti, sifat-sifat seperti apa yang ada di anggota keluarga kita. Tentang kepekaan, kepedulian, ego, pengorbanan, kesabaran, dan lainnya.
Dalam keadaan rileks dan di suasana yang berbeda dari biasanya, diharapkan sifat-sifat alamiah itu muncul. Dan dari situ pula, akan muncul saling memahami satu sama lain. Ada saling bantu. Ada saling memperhatikan, dan seterusnya.
Berlatih dalam Satu Komando
Ini agak berbeda dalam hikmah liburan keluarga. Yaitu, melatih anggota keluarga untuk mengikuti arahan dan bimbingan pimpinan rombongan.
Pimpinan rombongan bisa secara otomatis oleh ayah ibu. Bisa juga diputuskan dari hasil musyawarah bersama antara anggota keluarga.
Pimpinan akan memberikan penugasan-penugasan ke anggota. Misalnya, siapa yang mengurus transportasi. Siapa yang mengawasi keamanan. Siapa yang mengelola konsumsi. Dan lainnya.
Inilah miniatur dari sebuah organisasi. Kalau sejak dini anak-anak sudah dilatih mematahui aturan dan arahan pimpinan, kelak ia akan terlatih dalam dunia sosialnya.
Mengolah Gerak Tubuh
Hal yang paling diabaikan keluarga adalah olah raga. Jarang sekali anggota keluarga merutinkan dirinya berolah raga. Setidaknya, untuk menggerakkan otot-otot kaki.
Dalam liburan keluarga, olah raga menjadi perhatian khusus. Bukan berarti di tengah acara wisata harus bermain bola atau lainnya. Tapi, wisata keluarga yang dipilih lebih banyak gerak daripada diam.
Seperti, berjalan mengelilingi taman di pegunungan. Jalan santai menyusuri sungai jernih. Lomba menemukan jejak. Dan seterusnya.
Hal seperti ini harus diprogramkan. Selain adanya kesiapan anggota keluarga untuk mengenakan busana yang cocok, juga adanya kesiapan mental. Sehingga, tidak ada complain atau penolakan. [Mh/bersambung]