TUJUAN utama dalam beribadah atau melakukan segala ketaatan adalah zikrullah atau zikir kepada Allah. Secara bahasa bahasa zikir bermakna mengingat dan menyebut. Artinya tidak ada hal lain yang kita tuju selain Allah. Dengan zikir, membimbing perilaku kita, baik melakukan kebaikan maupun mencegah kemungkaran. Itulah mengapa zikir menjadi ibadah terbesar berdasarkan surah Al-Ankabut ayat 45:
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya zikrullah (mengingat Allah) adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Baca Juga: Zikir Menumbuhkan Kesabaran dan Keyakinan
Ibadah Terbesar adalah Zikir, Ini 4 Makna Zikir Menurut Para Ulama
Di kalangan ulama terdapat empat pendapat tentang makna “Dan sesungguhnya zikrullah adalah lebih besar”
1. Zikrullah adalah lebih besar dari segala ibadah apapun. Zikir adalah ketaatan yang paling besar dan paling utama, karena tujuan dari seluruh amal ibadah adalah untuk mengingat Allah.
Dengan demikian, zikir adalah ruh, jiwa, dan rahasia utama dibalik semua ketaatan. Ini adalah pendapat Abu Darda’, Salman Al-Farisi, dan Qatadah.
2. Jika kita berzikir (mengingat) kepada Allah, maka Allah pun berzikir (mengingat) kepada kita. Zikir Allah kepada kita adalah lebih besar dari zikir kita kepada Allah. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Sa’id bin Jubair, dan lain-lain.
3. Zikir Allah adalah lebih besar dari menyisakan perbuatan keji dan mungkar. Manakala zikir telah dilaksanakan secara sempurna, niscaya zikir mampu menghapuskan segala kemaksiatan dan kemungkaran, tanpa tersisi sedikitpun. Demikian pendapat Abdulullah bin Aun.
4. Shalat mempunyai dua faidah utama, pertama mencegah perbuatan keji dan mungkar, kedua, mengandung zikir.
Kandungan shalat terhadap zikir lebih besar dari faedah shalat untuk mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutip oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarij As-Salikin.
Kita tidak akan memilih pendapat mana yang lebih kuat dan lebih dekat kepada kebenaran, mengingat hal itu telah diulas dalam berbagai buku tafsir dan hadis.
Masing-masing pendapat mempunyai argumen sendiri-sendiri. Di sini kita hanya menggaris bawahi sebuah hakekat penting, bahwa sesungguhnya zikir adalah benar-benar sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah:
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang amalan-amalan kalian yang paling baik , paling suci di sisi Penguasa kalian (Allah), paling tinggi untuk derajat kalian, lebih baik bagi kalian daripada menafkahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada kalian berhadapan dengan musuh kalian, lalu kalian dapat memenggal leher mereka atau mereka dapat memenggal leher kalian?”
Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.” Beliau menjawab, “Yaitu amalan dzikrullah.”
[Ln]
Sumber: Buku Zikir Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani