ChanelMuslim.com – Budaya bermewah-mewahan dan bersenang-senang saat ini kebanyakan lahir dari pikiran bahwa hidup ini hanya sekali, maka gunakan waktu yang sekali ini untuk memuaskan diri. Padahal hidup itu gak cuman sekali
Paradigma berpikir YOLO (You Only Live Once) ini tentunya berlawanan dengan surah Al-Baqarah 28:
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Baca Juga: Memahami Makna Kehidupan yang Penuh Perjuangan
Hidup Itu Gak Cuman Sekali!
Ada kehidupan akhirat yang sangat ditentukan oleh kehidupan kita di dunia ini. Jika kita menanamkan pada pikiran kita bahwa kita hidup di dunia adalah untuk akhirat maka minimal ada 3 hal yang menancap pada diri kita:
1. Optimisme
Percaya dengan kehidupan akhirat menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme. Bahwa apapun kebaikan yang kita lakukan saat ini tidak akan sia-sia. Balasan Allah sudah tercatat bagi mereka yang beramal sekecil apapun untuk akhirat.
2. Motivasi terus berbuat baik
Karena kehidupan di dunia menentukan kehidupan di akhirat, maka seorang yang percaya bahwa hidup tidak hanya sekali ini akan terus memaksimalkan potensi dirinya untuk beramal shalih.
Betapa banyak para sahabat yang merelakan harta, tenaga bahkan keluarganya demi perjuangan Islam.
Dengan percaya akan kehidupan yang akan datang, seseorang juga akan berhati-hati untuk bertindak. Jangan sampai ia terjerumus pada kemaksiatan dan merusak tempat tinggal mereka di akhirat
3. Sederhana
Ada suatu kisah saat Rasulullah pergi bersama Abu Dzar Al-Ghifari ke kaki gunung hhud. Rasulullah mengajak Abu Dzar dan menunjuk gunung Uhud tersebut dengan mengatakan, “Wahai Abu Dzar, kalau sekiranya gunung uhud itu berubah menjadi emas, kira-kira apa yang aku lakukan pada gunung emas tersebut?”
Lalu Abu Dzar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah pun berkata kembali, “Aku akan ambil sedikit untuk membayar hutangku lalu selebihnya akan aku infakkan untuk ini, dan itu.”
Nabi sedang menguji Abu Dzar tentang bagaimana memandang kehidupan dunia. Orang yang hanya berfikir YOLO (You Only Live Once) tentu akan membelanjakan emas sebanyak gunung uhud itu untuk kesenangan dan kemewahan pribadinya.
Sebaliknya kesederhanaan hanya ada pada orang-orang yang berfikir bahwa akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya akan mereka jalani. Segala yang ia miliki termasuk harta hanya digunakan untuk memenuhi hak-hak kehidupannya, selebihnya ia akan infakkan di jalan Allah atau ia gunakan untuk kepentingan Islam. [Ln]