HAL apa saja yang harus dihindari ketika puasa? Seperti diketahui, kita tidak hanya bisa berpuasa pada bulan Ramadan. Kita bisa berpuasa Senin dan Kamis atau puasa Daud.
Berpuasa selain menahan diri dari makan dan minum di siang hari, kita juga harus menjaga diri dari perbuatan yang menghilangkan pahala puasa.
Salah satu hal yang harus dihindari adalah menjaga lisan dan juga seluruh bagian tubuh dari segala pelanggaran, caci maki dan lainnya.
Baca Juga: Ahnaf bin Qais, Gemar Melakukan Puasa
Hal yang Harus Dihindari ketika Puasa
Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di suatu hari, maka janganlah ia berkata-kata kotor & berbuat kesia-siaan. Bila ia caci seseorang atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, Sesungguhnya saya sedang berpusa. [HR. Muslim No.1941].
Sabda Rasulullah, “Dan jangan berteriak-teriak. Apabila seseorang mencelanya atau (mengajak) berkelahi, maka katakan, ‘sungguh, aku sedang berpuasa, ‘.”
Riwayat Ibnu Khuzaimah menyebutkan; “Apabila seseorang mencacimu, katakanlah, ‘sungguh, aku sedang berpuasa’ dan jika kau sedang berdiri, duduklah.”
Ar-Rauyani berkata, “Jika hal tersebut terjadi pada bulan Ramadan katakan dengan lisan, dan jika berada di luar Ramadan, katakan dalam hati.”
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ‘Siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkan (kata-kata dusta), maka Allah tidak membutuhkan dia dalam meninggalkan makanan dan minumannya’.” (HR. Al-Bukhari)
Disebutkan dalam riwayat lain; “Siapa tidak meninggalkan perkataan dusta, mengamalkan (kata-kata dusta) dan bertindak bodoh.”
Hadits ini adalah peringatan dari perkataan dusta dan hal-hal lain yang disebut dalam hadits ini. Allah tidak menerima puasa orang yang melakukan hal-hal tersebut.
Inilah ujian bagi orang yang berpuasa, tatkala menahan haus dan lapar kita pun harus menjaga lisan dan perbuatan kita. Meski ada orang yang menyinggung kita, maka kita tetap harus menahan diri kita. [w/Cms]
Sumber: Riyadhus Shalihin & Penjelasannya, Syarah: Syaikh Faisal Alu Mubarak, Takhrij: Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Ummul Qura.