DOA apa yang sebaiknya kita panjatkan saat hari Arafah? Tentu setiap doa yang baik yang tidak menyalahi apa yang telah Allah larang adalah doa yang baik.
Terlebih jika kita berpuasa pada hari Arafah karena Allah dan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah, maka doa-doa ini pun baik kita panjatkan.
Baca Juga: Doa Terbaik untuk Keshalihan, Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak
Doa Terbaik saat Hari Arafah
Namun berdasarkan riwayat, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku adalah,
“Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syaiin Qodiir” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 1536]
Mengapa doa ini yang diucapkan, inilah pelajaran yang dapat kita ambil :
1) Doa di hari Arafah adalah yang paling afdhal, karena pahalanya paling besar dan terkabulnya paling cepat.
2) Di antara adab berdoa adalah memuji Allah ta’ala, dan sebaik-baik pujian kepada Allah ta’ala adalah dzikir terbaik yang disebutkan dalam hadits yang mulia ini.
3) Bisa jadi pula doa yang dimaksud untuk dibaca di hari Arafah adalah dzikir tersebut, hal itu didukung dengan satu riwayat Al-Imam Ahmad dari ‘Amr bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya:
“Kebanyakan doa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di hari Arafah adalah: Laa ilaaha illallah.”
Al-Husain bin Al-Hasan Al-Marudzi rahimahullah berkata, “Aku bertanya kepada Sufyan bin ‘Uyainah tentang doa yang paling afdhal di hari Arafah. Beliau berkata: Laa ilaaha illallah.” [Mir’atul Mafatih, 9/140]
4) Dzikir tersebut adalah dzikir yang paling afdhal karena mengandung tauhid, memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta’ala dan menafikan semua bentuk ibadah kepada selain-Nya, sedang tauhid adalah kewajiban hamba terbesar dan amalan yang paling dicintai Allah ta’ala.
5) Pelajaran terbesar dari ibadah hari Arafah dan ibadah haji, bahkan dari seluruh ibadah adalah peringatan bagi setiap hamba untuk senantiasa beribadah hanya kepada Allah ta’ala yang satu saja, tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun.
Selain doa-doa khusus yang mungkin ingin kita panjatkan, dzikir dan doa inipun dapat kita sertakan. Kemurnian tauhid selayaknya memang selalu menyertai setiap langkah dan ibadah kita. [Cms]
[Disarikan dari Tuhfatul Ahwadzi (Syarah Hadits: 3509) dan Mir’atul Mafatih (9/140)]
telegram channel @sahabatibnuzubair