MEMBACA doa-doa agar terhindar dari gangguan jin. Seperti diketahui, tidak jarang kita menjadi malas beribadah atau merasa takut karena diganggu jin. Ustaz Farid Nu’man menjelaskan bahwa menegaskan bahwa tipu daya syetan itu lemah.
Baca Juga: Hanidah Zaki Berikan Tips Cara Terhindar dari Gangguan Jin dan Sihir
Doa-Doa agar Terhindar dari Gangguan Jin
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا
Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.
(QS. An-Nisa’, Ayat 76)
Namun demikian, syetan pun bisa menguasai manusia, ketika manusia tersebut jauh dari Allah Ta’ala, ingkar, sehingga syetan pun berkuasa atas mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
ٱسۡتَحۡوَذَ عَلَيۡهِمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ فَأَنسَىٰهُمۡ ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ حِزۡبُ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱلشَّيۡطَٰنِ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Syetan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.
(QS. Al-Mujadilah, Ayat 19)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga menginformasikan bahwa syetan menguasai kampung yang tidak tegak di dalamnya shalat berjamaah.
Seperti hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ…
Dari Abu Ad-Darda` dia berkata; Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka.”
(HR. Abu Daud no. 547, Hasan)
Kemudian, di sisi lain Islam telah memberikan sejumlah tameng untuk melawan godaan syetan. Paling utama adalah secara holistik dan menyeluruh seperti tauhid yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang mulia, bergaul dengan orang shalih, serta menutup semua pintu kesyirikan.
Kemudian ditambah dengan doa-doa dalam Alquran dan As Sunnah, di antaranya:
1. Membaca Al Baqarah
Sebagaimana hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.”
(HR. Muslim no. 780)
2. Ayat kursi
Dalam hadits yang sangat panjang yang diriwayatkan Imam Al Bukhari, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu. Bahwa ada syetan berwujud manusia yang mencuri sampai tiga kali. Tiap kali mencuri selalu berhasil ditangkap Abu Hurairah, lalu dilepaskan. Lalu dia pun minta dilepaskan dengan kompensasi memberitahukan ke Abu Hurairah tentang ayat yang dapat mengusir syetan, yaitu ayat Kursi. Hal ini diceritakan Abu Hurairah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوْبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُذْ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ؟ قَالَ: لاَ. قَالَ: ذَاكَ شَيْطَانٌ.
“Sungguh kali ini ia jujur kepadamu padahal ia banyak berdusta. Engkau tahu siapa orang yang engkau ajak bicara sejak tiga malam yang lalu, ya Abu Hurairah?” “Tidak,” jawabku. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari No. 2187)
3. Al Mu’awwidzat
Yaitu surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Berdasarkan hadits berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
Dari Aisyah bahwa biasa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan: “QULHUWALLAHU AHAD..” dan, “QUL `A’UUDZU BIRABBIL FALAQ…” serta, “QUL `A’UUDZU BIRABBIN NAAS..” Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga kali.
(HR. Muttafaq ‘Alaih)
4. Doa-doa dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Di antaranya:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ
“Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore hari mengucapkan; BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA’AS MIHI SYAI UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM (Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatupun dengan menyebut namaNya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali melainkan ia tidak akan diganggu oleh sesuatupun.”
(HR. At Tirmidzi no. 3388, Imam At Tirmidzi berkata: hasan shahih)
Doa lainnya:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
A’uudzu bi kalimaatillaahit taammati min kulli syaitaani wa haammatin wa min kuli ‘ainin laammah” (“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala makhluk berbisa dan begitupun dari setiap mata jahat yang mendatangkan petaka”).
(HR. Bukhari no 3371)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind/Cms]