• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
Tuesday, 16 August, 2022
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Berdoa di Titik Jenuh

July 30, 2022
in Nasihat, Unggulan
Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar

Ilustrasi, foto: Pinterest

68
SHARES
526
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BERDOA itu bukan sekadar meminta. Tapi juga beribadah. Meski belum terkabul, doa sudah membuat kita panen pahala.

Pernahkah kita merasakan bahwa meski banyak berdoa, tapi belum juga terkabul. Kita pun akhirnya menyimpan tanya: kenapa Allah belum mengabulkan doa saya.

Keadaan ini kadang dirasakan seiring dengan naik dan turunnya iman seseorang. Kalau iman sedang naik, semangat berdoa terus berlanjut. Tapi ketika turun, ada tarikan lain yang membuat semangat menjadi surut.

Allah subhanahu wata’ala mengisahkan pengalaman hidup Nabi Zakaria alaihissalam dalam hal berdoa. Lama nian waktu bergulir seiring semangat doanya yang terus terucap. Tapi, hamba Allah yang mulia ini tak kunjung bosan dan surut.

Entah berapa puluh tahun ia berdoa semenjak awal pernikahan. Ia meminta kepada Allah agar dianugerahi anak keturunan yang soleh, penerus dakwahnya di kala nyawa tak lagi di badan.

Namun, hingga keadaan tubuhnya mulai menua: tulang-tulang yang mulai renta, rambut yang terus memutih; tak ada tanda-tanda akan lahirnya seorang anak dari rahim istrinya tercinta.

“Dia (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban. Tapi, aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS. Maryam: 4)

Berapakah usia Nabi Zakaria kala mengucapkan kalimat ini, wallahu a’lam bishawab tentang angka pastinya. Tapi, sejarah mencatat bahwa beliau alaihissalam wafat di usia sekitar 300 tahun.

Memang ada penafsiran ahli sejarah bahwa Nabi Zakaria baru memperoleh anak di usia sekitar 100 tahun. Namun, angka pastinya, sekali lagi, hanya Allah yang tahu.

Dikabarkan oleh ahli sejarah bahwa Nabi Zakaria menikah pada usia 30 tahun. Sementara istrinya berada di usia 20 tahun.

Setelah sekitar dua puluh tahun menikah, istrinya dinyatakan mandul oleh ahli kandungan saat itu. Dengan begitu, secara logika, tak ada lagi peluang baginya untuk memperoleh anak kandung.

Namun, Nabi yang juga mendidik dan merawat keponakannya yang bernama Maryam alaihassalam tidak pernah surut dalam berdoa.

Bahkan ketika usianya menjelang seratus tahun, ia terus berdoa agar Allah menganugerahinya anak. Hal ini menjadikannya cibiran oleh masyarakat sekitar. Ia pun disebut gila oleh mereka karena terus berdoa meminta anak padahal sudah berada di usia renta.

Meski begitu, Nabi Zakaria mengatakan seperti di atas, “Aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, Ya Tuhanku.”

‘Cermin hidup’ ini menarik jika disorotkan kepada masing-masing kita. Apakah kita sudah berdoa selama yang pernah dialami Nabi Zakaria? Tentu jauh lebih kurang dari itu.

Sebagian kita pun ada yang berkilah, “Saya kan bukan nabi.”

Kita memang bukan nabi. Tapi Allah mengabarkan kisah indah itu bukan sekadar sebagai bacaan. Tapi sebagai teladan yang menginspirasi ruh semangat iman kita.

Kalau dibaca dari sudut pandang positif, kisah tentang Nabi Zakaria itu mengingatkan kita bahwa jangan pernah bosan, apalagi kecewa dalam berdoa. Karena kita tak pernah tahu di balik rahasia terkabul atau tidaknya doa kita.

“…Boleh jadi, kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi, kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. 2: 216)

Berbaik sangkalah dalam semua penantian doa kita. Suatu saat kita akan memahami bahwa tak ada yang sia-sia dalam setiap permintaan doa kita. [Mh]

 

Tags: Berdoa di Titik Jenuh
Previous Post

Resep Bistik Gulung Sayur

Next Post

3 Tips ketika Marah sesuai Bimbingan Rasulullah

Next Post
3 Tips ketika Marah sesuai Bimbingan Rasulullah

3 Tips ketika Marah sesuai Bimbingan Rasulullah

Doa agar terhindar dari gangguan jin

Doa-Doa agar Terhindar dari Gangguan Jin

Tips belanja ala Prita Ghozie

Tips Belanja Cerdas Ala Prita Gozie

FOKUS+

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    16259 shares
    Share 6504 Tweet 4065
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    5833 shares
    Share 2333 Tweet 1458
  • Ayat dan Hadits Tentang Tauhid

    1740 shares
    Share 696 Tweet 435
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    4824 shares
    Share 1930 Tweet 1206
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    1870 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Resep Gurih Nasi Tumpeng

    506 shares
    Share 202 Tweet 127
  • Kumpulan Hadits untuk Diamalkan Sehari-hari

    542 shares
    Share 217 Tweet 136
  • Pertempuran Sierra Elvira, Bencana bagi Kerajaan Castile

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Renungan dari Burung Elang dan Burung Gagak

    223 shares
    Share 89 Tweet 56
  • Siapa yang Bertanggung Jawab atas Bullying di Sekolah?

    312 shares
    Share 125 Tweet 78
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • CAREERS

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga