MONYET itu biasa dijadikan perumpamaan yang buruk. Bahkan tentang cinta pun, monyet terseret buruk.
Orang biasa menggunakan istilah ‘cinta monyet’. Artinya, cinta anak remaja yang kadar seriusnya masih sangat rendah. Bisa dibilang, cinta itu sebagai tanda kewajaran dari daya tarik terhadap lawan jenis di saat masa puber.
Menariknya, dari masa ke masa pergeseran dinamika ‘cinta monyet’ terus mengalami kemajuan. Kemajuan dalam arti yang negatif.
Yaitu, kalau di masa kakek nenek dulu, cinta monyet mungkin terjadi di usia belasan tahun. Tapi di zaman ‘now’, sudah terjadi di usia setara usia anak sekolah dasar. Bahkan di bawahnya.
Pengaruh Teknologi Informasi
Di zaman kakek nenek dulu, belum ada handphone. Apalagi internet yang memudahkan film dan video di seluruh dunia begitu gampang tersebar hingga ke kamar-kamar anak-anak.
Begitu pun dalam soal ‘pengamalannya’. Teknologi informasi saat ini sangat memudahkan kirim-mengirim foto dan video pribadi.
Video call yang tidak pernah terbayang di zaman dulu itu, kini sudah menjadi hal umrah. Dan dengan biaya yang sangat murah.
Apa yang terjadi? Anak-anak saat ini menjadi sangat cepat merasa dewasa. Bukan dalam arti positif. Tapi khusus dalam hal godaan syahwat.
Pada tahun 80-an saja, sebuah media nasional mengabarkan bahwa gadis usia 11 tahun di Amerika, di atas 60 persennya sudah tidak perawan. Na’udzubilah.
Itu tahun 80-an. Bagaimana dengan yang namanya zaman ‘now’. Dan tidak tertutup kemungkinan, kabar buruk itu juga tengah terjadi di negeri ini.
Kita mungkin akan merinding jika mencerna fenomena anak-anak SD yang sudah tidak malu lagi jalan berpasangan. Entah sejauh mana yang telah mereka lakukan.
Monyet yang sedang Jatuh Cinta
Kalau sekadar cinta monyet mungkin sebagai sebuah fenonena kewajaran. Ada remaja pria yang merasa suka dengan remaja wanita. Begitu pun sebaliknya. Dan biasanya akan hilang seiring perkembangan usia mereka.
Tapi sebatas merasa suka, bukan mengeksekusi rasa suka itu. Saat ini, kita khawatir yang terjadi bukan sekadar fenomena cinta monyet. Tapi, monyet yang sedang jatuh cinta.
Artinya apa? Monyet itu seperti halnya binatang lain tak malu melampiaskan syahwatnya. Tidak malu dengan orang tua. Tidak malu dengan lingkungan. Tidak malu juga dengan ajaran agama.
Hal ini seperti yang diberitakan media nasional tahun 80-an itu, tentang gadis usia 11 tahun di Amerika yang sudah biasa melakukan hubungan seksual.
Seperti itulah yang mungkin akan terjadi ketika rangsangan syahwat begitu gencar tersajikan di dunia anak-anak. Dan lebih parah lagi ketika cara pelampiasannya pun seperti mudahnya dilakukan.
Jadi, kita mungkin akan menganggap biasa dengan fenomena ‘cinta monyet’. Tapi harusnya tidak menganggap biasa kalau tentang ‘monyet yang sedang jatuh cinta’. [Mh]