SEBAGAI Muslim, tentunya kita ingin menjadi hamba Allah yang pemaaf. Setiap orang pasti pernah merasakan ketidaknyamanan karena disakiti oleh orang lain.
Hal ini lumrah terjadi karena kita adalah makluk sosial yang sering berkomunikasi dengan orang lain.
Lantaran bagaimana jika rasa sakit akibat ulah orang lain tersebut susah di maafkan, sedangkan memafkan orang lain adalah hal yang sangat mulia.
Baca Juga: Setan Tidak Bisa Menguasai Hamba Allah yang Sholeh
Cara Menjadi Hamba Allah yang Pemaaf
Memaafkan adalah sunnah baginda Rasulullah, bahkan beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mendoakan kebaikan, limpahan taufiq hidayah-NYA untuk orang yang menyakiti beliau.
Berikut ini adalah tips yang penulis rangkum supaya kita belajar memaafkan atas sikap zalim orang lain:
- Meyakini hal tersebut adalah takdir Allah SWT hal yang bisa kamu lakukan untuk memaafkan seseorang tanpa rasa sakit hati adalah dengan meyakini bahwa perbuatan buruknya merupakan takdir Allah yang telah ditetapkan untuk kita. Allah-lah yang telah menciptakan perbuatan para hamba, seperti dalam firmannya dalam QS. Ash-Shaffat ayat 96.
“Dan Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu?” (QS. Ash-Shaffat:96)Karena itulah, kita bisa memandang perbuatan yang tidak menyenangkan adalah sebuah takdir. Dan sebagai hamba Allah, kita menerima dan beriman pada takdir yang telah Alla tetapkan sehingga kita paham bahwa Allah-lah yang pada hakikatnya menimpakan musibah pada kita melalui orang yang berbuat aniaya tersebut. - Muhasabah Diri Senantiasa
Cara selanjutnya dengan mengingat bahwa kita pun pernah melakukan banyak dosa dan musibah yang terjadi juga disebabkan karena dosa-dosa yang kita perbuat. Maka Allah menjadikan orang-orang yang berbuat aniaya pada kita karena perbuatan dosa yang kita lakukan. Faghfirlana…Allah berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh [erbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagaian besar (dari kesalahan-kesalahanmmu)?” (QS. As-Syura: 30) - Sabar mendatangkan pahala
Cara yang ketiga untuk memaafkan tanpa rasa sakit adalah dengan menanamkan pada diri sendiri bahwa sabar dan memaafkan akan mendatangkan pahala yang sangat besar. Di antara pahala tersebut adalah Allah mengatakan bahwa Allah akan bersama orang-orang yang sabar. Seperti dalam firman Allah berikut ini.”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar:10)Dalam firman Allah lainnya,
“…Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (QS. Asy-Syura:40)
Inilah beberapa ayat motivasi yang menjanjikan beberapa pahala yang begitu luas bagi orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Subhanalloh.
- Segala Perbuatan Pastilah Ada Balasan Setimpal
Cara selanjutnya yaitu hendaknya kita tanamkan pula dalam jiwa bahwa balasan itu tergantung dari bentuk perbuatannya.
Ya, ketika kita sadar bahwa adalah orang yang banyak berbuat dosa pada Allah, baik disebabkan oleh hati, lisan atau anggota tubuh lainnya baik yang kita sadari maupun tidak, maka tentunya kita akan amat sangat butuh ampunan Allah.Dengan kita memberikan maaf pada orang-orang yang telah bersalah pada kita, orang-orang yang bersifat buruk pada kita, maka dengan amalan ini kita berharap Allah pun mengampuni kita atas perbuatan dosa dan aniaya terhadap diri sendiri.Dengan mudahnya kita memaafkan orang lain, maka kita berharap Allah pun akan dengan mudah mengampuni dosa-dosa kita.
- Tidak Membalas Perbuatan Buruk
Cara kelima adalah tidak membalas perbuatan aniaya orang lain kepada kita dengan perbuatan yang sama, karena hal ini adalah sunnah Rasulullah. Kita semua yakin tidak ada orang yang lebih mulia dan tidak ada orang lebih agung harga dirinya serta lebih terhormat daripada nabi kita Muhammad.Bersamaan dengan itu, tidak pernah sekalipun Beliau membalas penganiayaan orang lain terhadap dirinya. Maka kita yang kehormatan dan harga dirinya jauh dibandingkan dengan Rasulullah lebih pantas lagi memaafkan orang-orang yang tidak baik pada kita. Memaafkan adalah bagian dari sunnah Rasulullah. dan membalas adalah bukan dari bagian sunnah Beliau. Dan jika kita mampu untuk mengendalikan diri kita untuk tidak membalas maka perbuatan ini adalah suatu kebaikan yang besar dan akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang lainnya. Karena sebuah kebaikan akan membuahkan kebaikan yang lain. Inilah terapi jiwa kita.Ingatlah bahwa Membalas Keburukan = Menjadikan Diri sebagai orang dzalim
Jika kita membalas buruk perbuatan buruk dengan perbuatan yang sama, maka bukan tidak mungkin perbuatan membalas tersebut akan menyeret kita untuk melakukan aniaya kepada orang lain. Karena sulit bagi seseorang untuk membalas suatu perbuatan dengan balasan yang pas, dan hampir dari semua orang yang membalas, mereka akan membalas dengan perbuatan aniaya yang lebih. Sehingga dia yang sebelumnya didzolimi tetapi dengan membalas dengan balasan yang lebih, keadaan pun berganti, dia menjadi orang dzalim.<Na’udzubillahiminzaliik> Hal ini termasuk kerugian yang sangat besar.
Maka sebaiknya kita mencegah diri sendiri untuk membalas kedzoliman orang lain. Biarlah kita menempati posisi yang didzolimi kemudian bersabar sehingga nantinya kita dapat meraih kebaikan-kebaikan yang amat sangat banyak.
Semoga beberapa tips ini bisa membuat kita lebih mudah untuk memaafkan dan mengikhlaskan perbuatan orang lain yang kurang baik tanpa membalas (dengan kejahatan serupa dengannya). Karena Allah sebaik-baik pemberi balasan. Allahul Musta’an.
Pada tahapan terindah ‘ikhlas hati’ melingkupi sanubari kita, berikanlah hadiah yang cantik bagi orang dzalim tersebut.
Kalau ingin sangat membalas kedzalimannya yang disebabkan kedzaliman berlaku berulang-kali, balaslah dengan senyuman dan perbuatan mulia kita, lebih asyik dan lebih keren ketika diri dicintai oleh Allah SWT dan para malaikatNya. ”Lahaula Wala Quwwata Illa Billah Hil Aliyil ‘Azim. ‘ ‘Tiada Kekuatan dan Daya Upaya Melainkan dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia.
Barokallohufeekum Shohibul Qur’an, Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaykum Warohmatullohi Wabarokatuh.
(@bidadari_Azzam, Salam Ukhuwah, KL Awal Januari 2019)
*Disampaikan pula pada beberapa sesi di Shelter TKI, dan komunitas muslimah LN.
[Cms]