ChanelMuslim.com – Bye Bye Baper, oleh: Eka Bilbiya Er (Ibu rumah tangga, pengajar, penulis dan founder Smart Moms Community)
Dalam sebuah rapat di kalangan ibu – ibu, terjadi perbedaan pendapat saat membahas sebuah perencanaan. Salah seorang ibu mengusulkan suatu gagasan, namun ibu yang lain memberikan pertimbangan.
Alhasil, ide yang diusulkan tidak disepakati dan tidak bisa dilaksanakan. Karena ada ketidakpuasan, maka sang ibu yang mempunyai ide sempat terpancing dengan muka terlihat marah dan nada suara mulai meninggi.
Hingga akhirnya tetap tak bisa diputuskan sebagaimana yang diinginkan ibu tersebut. Akhirnya, hari – hari berikutnya sang ibu tetap menyimpan rasa kecewa dan ketidaksukaan dengan cara tidak lagi mau bertegur sapa dengan ibu yang bersangkutan dalam rapat.
Baca Juga: Manajemen Baper
Bye Bye Baper
Kisah di atas adalah salah satu gambaran penyakit para ibu zaman now yang biasa disebut Baper (Bawa Perasaan) dengan kata lain mudah marah dan tersinggung. Atau terkadang kita temui ada ibu – ibu yang punya teman akrab misalkan berempat sering pergi bersama. Di saat tertentu, salah satu tidak diajak pergi makan siang misalkan, sontak yang tidak diajak tadi marah atau berubah sikap.
Baper di sini sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pribadi yang belum selesai dengan dirinya. Seorang yang sudah menjadi pribadi yang selesai akan terlihat dari cara dia menyikapi berbagai kondisi dengan elegan dan diiringi pikiran yang positif. Dengan begitu, ia akan mengedepankan prasangka baik atas berbagai macam kondisi dan kejadian. Pribadi yang selesai tidak akan mudah didikte untuk melakukan hal negatif, contoh: mudah tersinggung, mudah menyalahkan orang lain, mudah marah dan lain sebagainya. Karena dia faham betul hal negatif hanya akan merugikan dirinya sendiri.
Pribadi yang selesai akan senantiasa menyunggingkan senyuman meskipun dia tak senantiasa dalam kondisi yang mudah. Pribadi yang selesai akan senantiasa memancarkan aura positif sehingga para sahabat dan orang di sekitarnya merasakan begitu nyaman berinteraksi denganmya. Mudah memahami orang lain, mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan pandai meramu kondisi menjadi menyenangkan dalam setiap momennya.
Kunci dari pribadi yang selesai adalah hatinya. Hati yang bersih, yang senantiasa mengingat Allah Swt, hati yang senantiasa berdzikir. Ketika seseorang dekat dengan Allah, maka Allah akan menuntun hatinya menuju cahaya dan jalan kebaikan. Karena jika hati itu baik, maka baik pula sikap dan perbuatannya. Dan ketika hati kita baik, maka kita akan dengan mudah mengucapkan bye bye baper.[ind]