SAHABAT, buat kamu yang (masih) mencari jawaban dalam hidup. Cobalah bertanya kepada diri sendiri, dalam ibadah apa kamu mendapatkan kedamaian.
“Sudahkah dalam shalatmu, kau temukan ketenangan?” tanya seseorang.
Maka aku terdiam. Tiba-tiba, tenggorokan rasanya tercekat, bahkan seolah kembali mengulang pertanyaan tersebut pada diri sendiri,
‘….sudahkah? sudahkah dalam shalat, kutemukan kedamaian?
‘….sudahkah shalat menjadi kekasih, menjadi yang tercinta, menjadi yang terutama, menjadi senyaman-nyamannya waktu untuk menuai pinta? Mengaduh asa, meluruhkan air mata?’
Baca Juga: Jawaban Hasan Al Bashri Ketika Ditanya Apakah Anda Mukmin
Buat Kamu yang Masih Mencari Jawaban Hidup
Seorang lelaki, yang dikenal begitu cemerlang ilmu dan ingatannya. Yang namanya menyejarah, berperan sebagai ahli fikih (termasuk yang utama) di zamannya.
Ia sengaja menunggu seseorang selesai dari shalatnya,
“Wahai pemuda, putra saudaraku..” Begitu panggil Urwah bin az-Zubair kepadanya, “apakah engkau tidak memerlukan apapun dari Allah?” Barangkali kedua alisnya bertemu.
Bukanlah pertanyaan yang salah, bisa jadi itu memang pertanyaan yang sangat tepat. Sebab, telah diperhatikannya seseorang shalat dengan gerakan yang cepat, seolah kehilangan ruh, begitu terburu-buru.
“Demi Allah,” sambungnya, “sesungguhnya aku meminta segala sesuatu kepada Allah dalam shalatku, bahkan sampai kepada urusan garam sekalipun.”
Maa syaa Allah… betapa, kisah-kisah yang diwariskan para ulama begitu menyentuh kalbu dan mengiris beberapa bagiannya.
Apa gerangan yang membuat diri ini menjauh dari mengenali tapak-tapak mereka? Bukankah, merekalah warisan para Nabi?
Sebab bukan harta yang ditinggalkan Nabi kepada ummatnya, melainkan ilmu, yang mana takkan kita dapatkan, jika kita tidak mendatanginya.
Ah, mungkinkah, shalatku masih begitu jauh dari ilmu? Masihkah, hanya sebatas mengingat ‘ini rakaat pertama’, ‘setelahnya kedua’, dan ‘seusai ini salam’?
Sebab tak jarang pula, lemah dan lengahnya diri membuat empunya terlupa, ‘sudah berapa rakaat shalatku tadi, ya?’
Subhaanallah…
Sungguh, hingga kini aku masih mencari jawaban. Bukan untuk kuberikan kepadanya yang bertanya, melainkan kepada diriku sendiri.
Sebab, aku jauh lebih membutuhkannya, dari pada orang lain yang tidak akan ditanyai oleh Allah nantinya.
Duhai diriku, “sudahkah kau temukan ketenangan dalam shalatmu?”[ind]
Ibn Sabil, 19 Maret 2018
Sumber: https://t.me/semangatsubuh