BERSABAR dalam setiap urusan. Dalam hidup ini, tidak mungkin selalu berjalan mulus. Ada hambatan, kesedihan, dan sebagainya yang membuat kita merasa kesulitan.
Baca Juga: Keutamaan Bersabar yang Membuat Bahagia
Bersabar dalam Setiap Urusan
Jadi, dengan bersabar, kita bisa melewati semua tantangan yang ada.
Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah menjelaskan bahwa sesungguhnya seorang Insan terkadang marah dan terkadang orang lain membuat dia marah.
Maka, yang wajib adalah bersabar dan melihat efek (dari kemarahan tersebut) agar dia tidak terjatuh kedalam perkara-perkara yang Allah haramkan padanya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
واصبروا إن الله مع الصابرين
Artinya :
Bersabarlah kalian sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” [ Al-Anfal : 46 ]
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
إنما يوفي الصابرون أجراهم بغير حساب
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang sabar disempurnakan pahalanya tanpa batas. [Az-Zumar : 10 ]
Seorang mukmin, termasuk dari sifat-sifatnya adalah penyabar,
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ؛ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya :
“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman. Seluruh urusannya merupakan kebaikan, dan ini tidak dimiliki kecuali oleh orang beriman.
Jika mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu baik baginya; jika tertimpa musibah, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim ).
Dan di dalam hadits (pembahasan) ini Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda :
لا يزال البلاء بالمؤمن في نفسه وولده وماله حتى يلقي الله وما عليه خطيئة
Artinya :
Ujian akan senantiasa menimpa seorang mukmin pada jiwanya, anaknya dan hartanya sampai dia bertemu Allah dalam keadaan tidak ada padanya dosa.
Seorang Insan terkadang diuji pada jiwanya dengan sakit dan yang semisalnya, terkadang dengan anaknya, hartanya, maka diharuskan (padanya untuk) sabar.
Di dalam hadits (Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda):
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya :
“Tiadalah seorang muslim yang ditimpa musibah dalam bentuk kelelahan, sakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, dan kecemasan, melainkan Allah menghapuskan darinya segala kesalahan dan dosa, hingga duri yang menusuknya juga sebagai penghapus dosa.”
Diharuskan (padanya) untuk sabar dalam setiap urusan, di saat yang dia sukai dan pada saat yang tidak dia sukai.
Hendaklah dia bersabar sehingga bisa menunaikan apa-apa yang Allah wajibkan.
Hendaklah dia bersabar! Sehingga dia bisa menjauhi apa-apa yang Allah haramkan.
Mengharapkan pahala Allah dan takut terhadap siksa Allah.
Dikutip dari :
https://binbaz.org.sa/audios/2158
Alih bahasa :
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu ‘Umar غفرالرحمن له.
Channel telegram :
https://t.me/alfudhail