ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim, mari memperbanyak melakukan amalan zikir setelah shalat Subuh dan Maghrib. Dengan berzikir, Insya Allah hati kita akan menjadi damai, dilindungi oleh Allah, dan dijauhkan dari maksiat karena kita selalu mengingat Allah.
Baca Juga: Zikir itu Menaikkan Derajat Mukmin di Sisi Allah
Amalan Zikir setelah Shalat Subuh dan Maghrib
Dikutip dari channel telegram @manhajulhaq, sebuah channel yang diasuh oleh Ustaz Fikri Abul Hasan, dianjurkan melafalkan zikir setelah shalat Subuh dan Maghrib, berlaku bagi imam dan makmum, baik setelah berpaling maupun setelah mengubah posisi duduk tahiyatnya.
Sedangkan waktu melafalkannya sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama yaitu setelah shalat membaca,
“Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, alloohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaal wal ikroom.”
(HR. Muslim 591)
Lalu membaca,
“Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah, alloohumma laa maani’a limaa a’thoyta, wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jadd minkal jadd.”
(HR. Al-Bukhori 844 dan Muslim 593)
Kemudian, setelah itu membaca kalimat zikir di atas sebanyak 10 kali dengan tambahan “biyadihil khoiru” seperti yang ditunjukkan dalam hadits,
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي ويميت بيده الخير وهو على كل شيء قدير
“Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit biyadihil khoiru wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir”
(Tiada yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia lah Yang menghidupkan dan mematikan. Di TanganNya-lah seluruh kebaikan dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu).
Adapun keutamaannya yaitu setiap dari satu kalimat dari zikir tersebut ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejelekan, dan setiap satu kalimat seperti memerdekakan hamba sahaya.
Pada hari itu, dia tidak berhak mendapat dosa selain dosa kesyirikan dan kalimat itu menjadi penjaga dirinya dari kejelekan dan gangguan syaithon.
(HR. Ahmad 25340 dan Ath-Thobaroni dalam “Al-Kabir” 23/887)
Sahabat Muslim, mari selalu berzikir atau mengingat Allah dalam kondisi apa pun. [Cms]