AMALAN yang mengantarkan seseorang ke surga sejatinya sangatlah banyak. Bahkan segala aktivitas positif bisa mengantarkan pelakunya menuju surga asalkan ia memenuhi satu syarat yaitu iman. Setiap aktivitas yang dilakukannya atas dasar iman bernilai ibadah.
عن ابي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ انْتَدَبَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا إِيمَانٌ بِي وَتَصْدِيقٌ بِرُسُلِي أَنْ أُرْجِعَهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ أَوْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ ( واه البخاري)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, yang tidak ada yang mendorongnya berjuang kecuali karena iman kepada-Ku dan membenarkan para rasul-Ku, bahwa aku akan mengembalikannya dengan memperoleh (1) pahala atau (2) ghonimah atau (3) memasukkannya ke dalam surga. (HR. Bukhari)
Takhrij Hadis:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, Kitab Al-Iman, Bab Al-Jihad Minal Iman, hadits no 35.
Hikmah Hadis:
1. Iman merupakan pondasi yang mendasari segala amal perbuatan. Dengan iman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan membenarkan kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka amalan seseorang akan menjadi bernilai di sisi Allah dan akan membuahkan pahala yang mulia, termasuk masuk ke dalam surga.
Baca Juga: Abu Bakar Ash-Shiddiq Memborong Semua Amalan
Amalan yang Mengantarkan ke Surga
2. Ada tiga pahala yang akan Allah berikan kepada orang yang mau berjuang di jalan Allah, yaitu:
1. Mendapatkan pahala ( نال من اجر ) yaitu pahala yang mulia dari Allah. Karena berjuang di jalan Allah adalah amalan yang paling besar pahalanya. Hal ini sebagaimana firman Allah:
{ وَفَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلۡمُجَـٰهِدِینَ عَلَى ٱلۡقَـٰعِدِینَ أَجۡرًا عَظِیمࣰا }
“Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (Surat An-Nisa’: 95)
2. Mendapatkan ghanimah, yaitu harta kekayaan yang relatif besar, yang didapatkan karena dari peperangan, berupa harta yang ditinggalkan oleh musuh Islam, baik ditinggalkan karena mereka kalah maupun ditinggalkan karena mereka lari meninggalkan medan peperangan.
Ghanimah memiliki hukum pembagian tersendiri, tata cara pembagian ghanimah sudah diatur di dalam Al-Quran pada QS. Al-Anfal : 41, yaitu untuk Allah, Rasulullah, Kerabat Rasulullah, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan sebagiannya lagi untuk para mujahid yang turut berjuang di jalan Allah.
3. Dimasukkan ke dalam surga. Dalam hadis disebutkan :
عن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَرَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ غَدْوَةٌ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْجَنَّةِ أَوْ مَوْضِعُ قِيدٍ يَعْنِي سَوْطَهُ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلَأَتْهُ رِيحًا وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا (رواه البخاري)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, pergi keluar berperang di jalan Allah pada awal (pagi) hari atau pergi keluar berperang pada akhir (siang) hari lebih baik dari pada dunia dan seisinya.
Dan sungguh panjang (sehasta) busur panah seorang dari kalian di surga atau tempat (sarung) cambuknya lebih baik dari dunia dan seisinya.
Dan seandainya seorang perempuan (bidadari) penduduk surga muncul di tengah penduduk bumi niscaya ia akan menerangi apa yang ada diantara keduanya (cakrawala langit dan bumi) dan aroma wanginya akan memenuhi cakrawala itu dan sungguh kerudung yang ada di kepalanya itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya”. (HR. Bukhari, hadits no 2587)
3. Berjuang menegakkan kalimat Allah utamanya adalah berperang membela agama Allah saat terdapat pihak yang mengancam atau menghina agama Islam.
Namun bisa juga dilakukan dengan berbagai cara dan beragam aktivitas lainnya, diantaranya dengan memakmurkan masjid dan menyemarakkan kegiatan keislaman di lingkungan rumah dan di tempat kerja, menyebarkan tulisan keislaman yang bermanfaat melalui media sosial.
Demikian pula membantu masyarakat atau orang lain yang kesulitan, menyuarakan kebaikan kepada publik, menolak berbagai bentuk keburukan dan kejahatan, menegakkan keadilan, mengukuti kegiatan pengajian, memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan lebih taat kepada Allah.
4. Maka mari kita berusaha untuk melakukan kebaikan semampu yang kita bisa, agar semua pahala kebaikan tersebut, khususnya masuk ke dalam surga dapat kita raih bersama-sama.
Wallahu A’lam
Catatan Ustadz Rikza Maulan, Lc, M.Pd