ALLAH menguji manusia dengan kebaikan dan kejelakan. Jadi, ujian itu bentuknya tidak sekadar kesulitan. Terkadang, Allah uji dengan semua itu untuk mengangkat derajatnya dan melipat gandakan kebaikan mereka, sebagaimana Allah lakukan pada para Nabi dan RasulNya dan juga orang soleh dari hambaNya sebagaimana sabda nabi:
“Yang paling berat ujiannya adalah para nabi kemudian yang seperti mereka dan seperti mereka.”
Baca Juga: Aa Gym: Termasuk Orang yang Merugi Jika Mudah Mendapatkan Pujian
Allah Menguji Manusia dengan Kebaikan dan Kejelekan
Atau terkadang Allah lakukan hal itu karena dosa dan maksiat maka kejelekan itu sebagai hukuman yang dipercepat baginya.
“Dan musibah apapun yang menimpa kalian adalah akibat ulah kalian dan masih banyak yang Allah ampuni.”
Maka seringnya manusia itu kurang dalam ketaatannya dan menyia-nyiakan yang wajib, maka yang menimpa dirinya sebabnya adalah dosa dan kurangnya ketaatannya.
Namun, jika yang diuji adalah hamba yang soleh dengan sakit atau semisalnya maka itu semisal dengan yang menimpa para Nabi dan Rasul guna menambah derajat dan pahalanya, agar juga menjadi tauladan bagi yang lain dalam kesabaran.
Yang jelas bala terkadang untuk mengangkat derajat dan menambah pahala sebagaimana Allah lakukan pada para Nabi dan orang-orang soleh atau terkadang untuk menghapus dosanya.
“Yang melakukan kejelekan akan dibalas karenanya.”
Sabda Nabi, “Tidaklah menimpa seorang muslim kegelisahan, kegalauan, keletihan, kesedihan atau gangguan kecuali Allah hapus kesalahan kesalahannya, bahkan ketika dia tertusuk duri.”
Juga sabda nabi, “Barangsiapa yang Allah inginkan baginya kebaikan maka Allah akan timpakan musibah padanya.”
Namun bisa juga itu hukuman yang dipercepat karena kemaksiatannya sementara dia tidak segera bertaubat, seperti sabda nabi:
“Jika Allah inginkan bagi hambanya kebaikan maka Allah percepat baginya hukuman di dunia namun jika Allah inginkan bagi hambaNya kejelekan Allah simpan dosanya hingga ditunaikan padanya di hari kiamat.” (HR Tirmidzi, dan beliau hasankan)
[Cms]
(Majmu Fatawa Ibn Baz, 4/370-371)
Faedah dari Ustadz Usamah Mahri
t.me/alistiqomah