• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 15 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Adab Memotong Kuku dalam Islam

Oktober 16, 2025
in Khazanah, Unggulan
Adab Memotong Kuku dalam Islam

Foto: Pinterest

67
SHARES
516
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

DALAM kehidupan sehari-hari, Islam tidak hanya mengatur perkara ibadah yang besar seperti shalat dan puasa, tetapi juga memberikan pedoman dalam hal-hal kecil yang sering dianggap sepele. Salah satunya adalah memotong kuku.

Meskipun tampak sederhana, kegiatan ini ternyata memiliki nilai adab dan kebersihan yang tinggi dalam Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan tuntunan khusus mengenai cara, waktu, dan adab dalam memotong kuku, sebagai bagian dari menjaga kebersihan diri yang merupakan sebagian dari iman.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui dan mengamalkan adab-adab ini agar setiap aspek hidup senantiasa sesuai dengan tuntunan syariat.

«الْفِطْرَةُ خَمْسٌ: الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَنَتْفُ الْإِبِطِ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ»

“Fitrah itu ada lima: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berkata Syaikh Faishal An Najdi Rahimahullah:

قطع ما طال منها على اللحم، وفي ذلك تحسين الهيئة وكمال الطهارة

Memotong (kuku) yang panjangnya melebih batasan daging, hal ini dapat memperbagus penampilan dan menyempurnakan kesucian. ( Khulashah Al Ahkam, Hal. 32)

Dianjurkan tangan kanan dulu, sebagaimana makna umum hadits dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyukai memulai sesuatu dari kanan: memakai sendal, menyisir, bersuci, dan semua perbuatan lainnya. (HR. Bukhari No. 168)

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Lalu, di mulai dari jari mana dahulu?

Tidak ada satu pun hadits shahih yang menerangkan hal ini, sebagaimana kata Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani Rahimahullah berikut:

وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ

Tidak ada hadits yang shahih sama sekali dalam masalah urutan jari jemari yang dipotong kukunya. (Fathul Bari, 10/345. Lihat juga Imam Badruddin Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 22/45)

Tetapi Imam An Nawawi menyatakan bahwa hal disukai memotong dengan cara berikut:

وَيُسْتَحَبّ أَنْ يَبْدَأ بِالْيَدَيْنِ قَبْل الرِّجْلَيْنِ فَيَبْدَأ بِمُسَبِّحَةِ يَده الْيُمْنَى ، ثُمَّ الْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِر ثُمَّ الْخِنْصَر ثُمَّ الْإِبْهَام ثُمَّ يَعُود إِلَى الْيُسْرَى فَيَبْدَأ بِخِنْصَرِهَا ثُمَّ بِبِنْصِرِهَا إِلَى آخِرهَا ثُمَّ يَعُود إِلَى الرِّجْلَيْنِ الْيُمْنَى فَيَبْدَأ بِخِنْصَرِهَا وَيَخْتِم بِخِنْصَرِ الْيُسْرَى . وَاللَّهُ أَعْلَم .

Disunahkan memulai memotong kuku kedua tangan sebelum kuku kedua kaki. Dimulai dari kuku jari telunjuk kanan, lalu tengah, manis, kelingking, lalu jempol. Kemudian, tangan kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai selesai semua, lalu pindah ke kaki kanan, dimulai dari kelingking kanan dan diakhiri kelingking kiri. Wallahu A’lam. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 1/414)

Kapan Waktunya? Apakah Ada Hari Tertentu?

Imam As Sakhawi, murid Imam Ibnu Hajar dan seorang ahli hadits, menjelaskan:

: لم يثبت في كيفيته ولا في تعيين يوم له عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء

Tidak ada yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedikitpun tentang tata cara menggunting kuku dan tentang hari-hari khusus memotongnya.

Adab Memotong Kuku dalam Islam

Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

ولكن لم يصح عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء في تحديد يوم معين لقص الأظفار من أيام الأسبوع فضلا عن أن من لم يفعل ذلك في هذا اليوم تعرض لحادث، بل هذا ممّا لا شك في بطلانه، وأنه لا تجوز نسبته إلى الشريعة

Tetapi tidak ada yang shahih sedikitpun dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang pembatasan hari-hari tertentu untuk memotong kuku di hari-hari dalam sepekan. (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 123792)

Berapa lamakah waktu dibiarkannya memanjangkan kuku, rambut ketiak, memotong kumis, rambut sekitar kemaluan dan sekitar dubur?

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan interval, paling lama sampai empat puluh hari.

Tetapi, bukan berarti terlarang mencukur atau memotongnya lebih cepat dari itu, jika memang sudah tumbuh panjang dan mengganggu.

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

Baca juga: Adab Makan, Ketika Lupa Membaca Doa

أَمَّا وَقْت حَلْقِهِ فَالْمُخْتَارِ أَنَّهُ يُضْبَط بِالْحَاجَةِ وَطُوله ، فَإِذَا طَالَ حُلِقَ ، وَكَذَلِكَ الضَّبْط فِي قَصّ الشَّارِب وَنَتْف الْإِبْط وَتَقْلِيم الْأَظْفَار . وَأَمَّا حَدِيث أَنَس الْمَذْكُور فِي الْكِتَاب ( وَقَّتَ لَنَا فِي قَصَّ الشَّارِب وَتَقْلِيم الْأَظْفَار وَنَتْف الْإِبْط وَحَلْق الْعَانَة لَا يُتْرَك أَكْثَر مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَة ) فَمَعْنَاهُ لَا يُتْرَك تَرْكًا يَتَجَاوَز بِهِ أَرْبَعِينَ لَا أَنَّهُمْ وَقَّتَ لَهُمْ التَّرْك أَرْبَعِينَ . وَاَللَّه أَعْلَم .

Ada pun waktu mencukurnya, pendapat yang dipilih adalah bahwa batasannya itu sesuai kebutuhan dan ukuran panjangnya, jika sudah panjang maka mesti dicukur, demikian juga batasan dalam memotong kumis, mencabut rambut ketiak, dan memotong kuku. Ada pun hadits Anas yang disebutkan dalam kitab ini: “Kami diberikan waktu dalam memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, agar tidak membiarkannya melewati 40 hari.” Maknanya adalah jangan biarkan sampai melewati 40 hari, bukan bermakna mereka mesti membiarkan sampai 40 hari.” Wallahu A’lam (Syarh Shahih Muslim, 1/414)

Sehingga dalam masalah ini dikembalikan kepada kondisi masing-masing orang dan kebutuhannya.

Imam Ibnu Hajar berkata:

وَكَذَا قَالَ النَّوَوِيُّ الْمُخْتَارُ أَنَّ ذَلِكَ كُلَّهُ يُضْبَطُ بِالْحَاجَةِ وَقَالَ فِي شَرْحِ الْمُهَذَّبِ يَنْبَغِي أَنْ يَخْتَلِفَ ذَلِكَ بِاخْتِلَافِ الْأَحْوَالِ وَالْأَشْخَاصِ

Demikian pula berkata An Nawawi: pendapat yang dipilih adalah semua ini dipatok berdasarkan kebutuhan. Beliau juga mengatakan dalam Syarh Al Muhadzdzab, bahwa hal ini hendaknya dibedakan sesuai perbedaan kondisi dan masing-masing orang.[Sdz]

 

Tags: Adab Memotong Kuku dalam Islam
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Ketahui Terapi Jus untuk Menopause

Next Post

Cinta Sejati Harus Suci

Next Post
Hati-hati saat Jatuh Cinta

Cinta Sejati Harus Suci

Resensi Buku Jatuh Sekali, Bangkit Berkali-kali

Resensi Buku Jatuh Sekali, Bangkit Berkali-kali

Mirip Pulau Karimunjawa, Pulau Sebesi Lampung Selatan Akan Menjadi Wisata Bahari

Mirip Pulau Karimunjawa, Pulau Sebesi Lampung Selatan Akan Menjadi Wisata Bahari

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7620 shares
    Share 3048 Tweet 1905
  • Keutamaan Istighfar Menurut Hadis

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1564 shares
    Share 626 Tweet 391
  • Tafsir Dua Ayat Terakhir Surat Yasin

    860 shares
    Share 344 Tweet 215
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5158 shares
    Share 2063 Tweet 1290
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Hukum Shalat Memakai Masker saat Sakit

    182 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Ustazah Hj. Qotrunnada Syathiry Ahmad: Mengajak Umat Islam untuk Membaca Bacaan Bermutu Selama Ramadan

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    123 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4879 shares
    Share 1952 Tweet 1220
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga