ChanelMuslim.com – Pascalebaran, kunjung mengunjungi adalah satu hal yang lumrah. Islam mengatur adab berkunjung yang patut Sahabat Muslim ketahui.
Inilah beberapa adab yang berkaitan dengan orang yang menjadi tuan rumah atau orang yang menjadi tamu.
Baca Juga: Keutamaan Mengunjungi Sesama Muslim
Mengundang Orang yang Bertakwa
Mengundang orang-orang yang bertakwa dan tak perlu mengundang orang-orang yang fasik. Di antara orang salaf ada yang berkata, “Janganlah engkau makan kecuali makanannya orang yang bertakwa dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
Mengundang Orang Miskin
Mengundang orang-orang miskin dan tidak hanya membatasi undangannya pada orang-orang yang kaya saja.
Tidak Boleh Lalai Mengundang Kerabat
Tidak boleh meremehkan dan lalai mengundang sanak kerabat dalam perjamuannya, karena jika hal ini diremehkan, bisa mengakibatkan keretakan dan terputusnya hubungan persaudaraan.
Undangan berikutnya tertuju kepada teman-teman dan kenalan. Undangan itu tidak boleh dimaksudkan untuk pamer dan membanggakan diri,
tapi harus dimaksudkan untuk mengikuti Sunnah dan menjalin hubungan yang harmonis dengan mereka serta menciptakan suasana gembira di hati orang-orang Mukmin.
Jangan mengundang orang yang sebenarnya sulit dan berat untuk datang karena sebab-sebab tertentu, atau kedatangannya akan membuat hadirin yang lain merasa tidak enak hati.
Baca Juga: Berkunjung ke Lokasi Syuting Drama di Jepang
Wajib Datang Memenuhi Undangan Walimatul Ursy
Adapun adab memenuhi undangan, jika undangan walimatul ursy, maka dia wajib datang jika yang mengundangnya orang Muslim.
Jika undangan itu selain walimatul ursy, dia boleh datang dan boleh tidak jika memang ada sebab yang menghalanginya.
Dia tidak boleh memenuhi undangan orang kaya saja, sedangkan undangan dari orang miskin ditolaknya.
Undangan tidak perlu ditolak hanya karena dia sedang puasa.
Jika dia sedang puasa sunah, lalu tahu bahwa saudaranya yang mengundang akan merasa gembira jika dia makan, maka dia boleh makan dan membatalkan puasanya.
Boleh Menolak Undangan Jika Makanan yang Dihidangkan Haram
Jika makanan yang dihidangkan diketahui haram, undangan boleh ditolak, begitu pula jika bejananya termasuk yang diharamkan, ada gambar-gambarnya,
atau yang mengundangnya orang yang zhalim pelaku bid’ah dan ingin membanggakan diri dengan undangan itu.
Baca Juga: Masya Allah, Ini Keistimewaan Berkunjung ke Al-Aqsha
Jangan Berniat Mendapat Makanan
Jangan berniat untuk mendapatkan makanan ketika memenuhi suatu undangan, tetapi harus diniatkan mengikuti Sunnah, karena hendak menghormati saudaranya sesama Mukmin yang mengundang,
atau menjaga munculnya dugaan yang tidak-tidak terhadap dirinya, seperti munculnya komentar yang miring, “Dia memang orang yang sombong”, jika tidak memenuhi undangan itu.
Bersikap Tawadhu
Bersikap tawadhu dalam majelis tuan rumah, tidak mengambil tempat di depan, jika tuan rumah menunjuk suatu tempat tertentu, dia tidak boleh melampauinya,
tidak selalu memandangi tempat keluarnya makanan, karena sikap ini menunjukkan kerakusannya.
Itulah beberapa adab berkunjung yang perlu diketahui Sahabat Muslim. Semoga kunjungan silaturahim kita membawa berkah dan tetap menjaga protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.[ind]