ADA Palestina di Piala Dunia. “Teruntuk Palestina yang kami cintai. Di manakah bangsa Arab? Apakah mereka sedang terlelap?
Wahai negeri yang indah, bertahanlah. Semoga Allah melindungimu, dari kezaliman musuhmu, dan mereka yang ingin merampasnya darimu.
Kami tak kan biarkan sesuatu terjadi padamu, ya Gaza, Walaupun kau nun jauh di sana.
Wahai Raffah dan Ramallah, umat ini sedang sakit. Mereka dibuat sakit dengan segala macam masalah”
Yel-yel itu tidak sedang dikumandangkan pejuang Palestina, melainkan dinyanyikan oleh para supporter Maroko seusai kemenangan mereka atas Belgia 2-0.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti menulis dalam akun IG-nya @uttiek.herlambang, kemenangan Maroko (27/11) melengkapi indahnya syiar dakwah yang dipertontonkan pada dunia.
Sujud-sujud syukur kembali dihujamkan squad Singa Atlas di atas tanah.
Achraf Hakimi, salah seorang pemain, segera berlari menuju tribun penonton dan mencium kening ibunya.
Salah satu pahlawan pada laga kali ini adalah Zakaria Aboukhlal, striker yang melesakkan gol ke gawang lawan. Ia salah satu pemain termuda, usianya baru 20-an tahun.
Menariknya, ia juga dikenal sebagai imam masjid di tempat tinggalnya. Bacaan Alqur’annya sangat indah dan sempat viral di sosial media.
Semangat ukhuwah terlihat nyata dalam pertandingan ini. Emir Qatar dan keluarganya yang menonton ikut bersorak ketika peluit panjang ditiupkan menandai berakhirnya pertandingan.
Sepanjang laga, tak hanya bendera Maroko yang berkibar, namun juga bendera Palestina. Banyak anak-anak muda yang membawa serta poster-poster berisi dukungan pada saudara kita di Palestina.
Komentator sepakbola Khalil Al Balushi dengan bangga memamerkan ban kapten bercorak bendera Palestina yang dikenakannya.
“Kami punya ban lengan Palestina yang kami banggakan. Kami mengangkat kepala sambil memakainya dengan penuh kebanggaan. Gugatan kami abadi dan kami tidak akan menyerah,” katanya di depan media.
Kontan saja aksinya itu memantik supporter lain untuk mengikuti. Terlihat banyak yang memakai ban lengan serupa.
Aksi ini sekaligus menjawab mereka yang ingin memakai ban lengan motif pelangi sebagai bentuk dukungan pada LG**.
Ada Palestina di Piala Dunia
View this post on Instagram
Di luar stadion, banyak media meliput keseruan supporter Maroko dalam mengekspresikan kegembirannya.
“Apa, kalian dari media Israel?” seru seorang pemuda tanggung. Tanpa banyak kata, mereka bertiga langsung ngeloyor meninggalkan kamera yang telah standby untuk wawancara sebelumnya.
“Hei, kita sudah berdamai. Negara kita sudah menandatangi perjanjian damai,” kejar si reporter.
“No Israel. Only Palestine,” jawab mereka sambil terus berlalu.
Indahnya ukhuwah seperti ini harusnya tak berhenti begitu perhelatan Piala Dunia berakhir. Tapi terus terjaga, hingga tak ada lagi yang berani mengusik umat Islam di seluruh dunia.
Persatuan pasti akan menggetarkan lawan. Sejarah telah mencatatnya.[ind]