SEBETULNYA aku lelah. Mungkin karena banyak berjalan jauh. Mungkin karena banyak pikiran. Mungkin juga karena sudah mulai tua.
Tapi permintaan salah seorang Kepala Sekolah Primary tak bisa ditolak, “Mam, Mam jangan lupa ya. Kelas satu dan kelas dua Primary belum mendapatkan jatah ketemu Mam dan main ke ruang kerja Mam.”
Biasanya, anak-anak sekolahanku suka aku ajak ke ruang kerjaku. Mereka boleh main, duduk, merumpi, nonton movie dan biasanya aku sediakan makanan entah biscuit, hot chocolate atau wafer.
Sedangkan kalau anak yang sudah besar dikasih ayam kecap dan nasi putih. Ini juga kalau ketika lunch time.
Lucu kan, anak-anak kecil pada main ke ruang kerja yang memang sih aku setting nyaman dan kayak rumah agar anak-anak dan siapapun yang berkunjung betah dan berkesan.
Dan akupun merenung, ternyata memang ruang kerjaku lebih banyak dipakai untuk menjamu orang banyak daripada untuk aku mikir.
Aku biasanya berpikir di mobil, di pesawat atau di kamar menjelang tidur. Aku juga berpikir ketika sambil makan.
Ini kadang bahaya karena enggak ingat sudah berapa suap yang masuk dan enggak ingat rasanya enak atau tidak.
Baca Juga:ย Sikap yang Baik Lahir dari Hati yang Lembut
Sebetulnya Aku Lelah
Finally, yang membuat kita termotivasi adalah rasa. Rasa itu harus ada. Rasa ingin membuat orang lain bahagia dan merasa berkesan.
Akhirnya aku mengiyakan. Lalu dua hari itu rasanya kayak pesta. Kenapa? Kebayang enggak, datang unyu-unyu ketuk pintu ruang kerja kita. Enggak cuma satu tapi 35 orang sekaligus dalam empat gelombang.
Dengan suara mereka yang kecil dan wajah bergairah masuk dua-dua, melongok-longok.
Namun tertib dan mereka seperti sekumpulan kelinci lucu yang menggemaskan dengan matanya yang mudah terbelalak dan penuh harap.
Expresive. Excited. Joyfull.
Heboh sekali padahal film yang ditonton cuma beruang yang ketemu anaknya. Kemudian mereka tergelak-gelak ketika melihat buaya main bola. Dan merasa iba ketika gingerbread man dimakan srigala.
Dunia mereka. Dunia kanak-kanak. Siapa yang sanggup menyakiti? Semoga kalian berkesan ya, Nak.
Satu jam di ruang kerja Mam Fifi yang sebetulnya diberesin cepat-cepat karena paginya bekas meeting manajemen dan kertas-kertas ujian Edexcell kakak SMU masih berserakan.
Kertas-kertas laporan masih dicoret-coret tapi demi kalian, demi kebahagiaan kalian, semua dirapikan dan minyak wangi dipasang agar kalian berkesan memiliki kenangan indah bersama teman-teman.
Seperti halnya pagi hari, kalau paginya enak seharian akan enak juga dan hati cerah. Demikian pula kalau anak-anak masa kecilnya indah dan bahagia.
Mudah-mudahan ke depannya akan indah juga dan mudah-mudahan penuh semangat.
Barakallahu fiikum sayang.
Allah berfirman, โDan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.โ (QS. An-Nisaโ: 9).
(Catatan Mam Fifi, Februari 2019)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
๐ต๐๐๐ฝ๐://๐๐๐.๐ท๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ๐๐ฎ๐ถ๐๐น๐ฎ๐บ๐ถ๐ฐ๐๐ฐ๐ต๐ผ๐ผ๐น.๐ฐ๐ผ๐บ/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: